Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Peristiwa

1 Mei 2020   21:08 Diperbarui: 1 Mei 2020   21:25 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : 500px.com

Angin gunung basa basi mengajak aku untuk menapaki jalan setapak menuju puncak bukit berbunga, kupu-kupu warna-warni terbang rendah dan menghisap sari madunya. 

Orang bilang tanah kita tanah sorga, hutan dan rimba lebat tumbuh subur, tempat bernaung dan berlindungnya marga satwa dari teriknya sengatan sinar mentari. 

Kala terbangun di pagi hari, kicau burung riang bersaut-sautan menyongsong pagi penuh asa dan harapan untuk kita gapai, meski kita tak pernah menyangka kapan dia kan datang?. 

Kita lupakan sejenak peristiwa menyedihkan yang mengharu biru negeri ini, mari kita coba merenung diri di bulan suci Ramadan ini, mungkin disana ada jawabnya. 

Jangan berpikir aneh-aneh yang hanya akan merusak akal sehat kita, berusaha dan pasrah adalah jalan terbaik saat ini, dan berdoa, "semoga tregedi ini segera berlalu" 

*Singosari, 1 Mei 2020*

@jbarathan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun