Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ditelan Ganasnya Gelombang

14 April 2020   23:28 Diperbarui: 14 April 2020   23:18 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenuh rasanya hidup serba terkekang, bagai perahu nelayan yang patah tiang layarnya, dan terombang-ambing di tengah samudra luas. 

Hendak berlabuh ketepian itu tak mungkin, berlama-lama di tengah lautan lepas nan biru itu membosankan, peninglah jadinya aku dibuatnya. 

Air beriak deburan ombak memecah di buritan, ikanya melompat-lompat, burung camar seribu berlayangan, mereka duka dan laut pun sunyi suara. 

Inilah kisahku tentang nelayan tua, di laut biru dia berlayar, sendiri mencari nafkah di samudra, terbalik tenggelam ditelan ganasnya gelombang. 

*Singosari, 14 April 2020 

@jbarathan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun