Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Tepi Malam

4 April 2020   13:07 Diperbarui: 4 April 2020   13:18 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendung hitam yang bergelayut manja di langit malam sejak siang tadi belum juga beranjak pergi setia menghiasi langit, bintang dan rembulan berusaha menampakkan dirinya dicelah-celah awan namun, tak mampu jua. 

Malam semakin beranjak larut, keheningan ini sungguh menyiksa, kucoba menepisnya dan berlari cepat digelap malam bagai melayang di awang-awang namun, akhirnya aku terjatuh, tersungkur di jalan berlumpur. 

Di tepi malam kucoba tengadahkan wajah seraya mencarimu disetiap hembusan nafas, dan terucap baris-baris kata bersyair puisi, "Tuhan jangan biarkan kami berlama-lama tercekam rasa gelisah karena CORONA".

*Singosari, 4 April 2020*

@jbarathan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun