Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pukul 17.50 WIB

2 Februari 2020   18:44 Diperbarui: 2 Februari 2020   18:40 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rintik hujan sore ini masih juga belum usai, meski sejak siang tadi hujan turun, walau hanya gerimis namun berlangsung cukup lama sekali. 

Air sumur terasa bagai es, kulit telapak tangan keriput membeku, jaket tebal menjadi penghangat tubuh di cuaca yang teramat dingin awal bulan Pebruari. 

Pukul 18.05 WIB. terdengar azan maghrib dari Musholla di sebelah timur rumah, pertanda segala aktifitas harus dihentikan karena waktu telah menjelang. 

Langit mulai nampak menghitam, senja membeku berlalu pilu, tenggelam dalam pelukan malam bersama nyanyian hewan-hewan kecil yang melengking tinggi. 

Aku terperanjat waktu berlalu begitu cepat, aku telah tertinggal jauh, kubasuh wajahku di beningnya air, sesegera mungkin aku bersimpuh dikaki-Nya... 

*Singosari, 2 Pebruari 2020*

@jbarathan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun