Dulu engkau dipuja-puja, dipandang sebagai benda yang paling berjasa, setiap saat kapan dan dimana pun selalu menjadi kebutuhan utama.Â
Disaat tertentu engkau menjadi penentu batasan waktu, pukul berapa acara akan dimulai atau acaranya nanti selesai sampai jam berapa, dan lain sebagainya.Â
Ketika bangun tidur, yang pertama kali dilihat adalah engkau, saat menunggu seseorang yang lama ditunggu belum kunjung datang, kau jadi sasaran juga.Â
Serba dibutuhkan disegala kesempatan, setiap jarum berdetak itu sangat berarti, terlebih lagi jika berhubungan dengan urusan yang namanya dana.
Kini, jam penunjuk waktu tergeletak menumpuk di sudut gudang, sama sekali tak memiliki arti apa-apa, hanya benda rongsokkan yang tak berharga...!!!
*Singosari, 17 Januari 2020*
@jbarathan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H