Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rintik Hujan di Bulan Januari

15 Januari 2020   08:31 Diperbarui: 15 Januari 2020   08:37 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuteguk kopi hitam pagi
Hangat terasa mengaliri tenggorokanku
Pagi ini udara terasa dingin
Matahari tak menampakkan sinarnya
Langit tertutup mendung 

Rintik hujan di bulan Januari
Mengingatkanku sebuah peristiwa
Terjadi setahun yang lalu
Disebuah desa dikaki gunung Arjuna
Saat itu suasana alam sama seperti hari ini

Burung di alam bebas enggan berkicau
Kokok ayam jantan tak terdengar sejak tadi
Kopi hangat keteguk kembali
Nanum terasa tak sehangat tadi
Cepat nian berubah dingin 

Rintik hujan di bulan Januari
Masih terngiang jelas tragedi memilukan
Ketika hujan deras disertai angin kencang
Badai datang tak diundang
Melanda sebuah desa hancur berkeping

Puing berserakkan disegalah penjuru
Jerit tangis terdengar menyayat hati
Mencekam...!!!
Rintik hujan di bulan Januari
Menambah panjang sejarah derita...

*Singosari, 15 Januari 2020*
@jbarathan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun