Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tak Boleh Terulang Lagi

13 Januari 2020   23:36 Diperbarui: 13 Januari 2020   23:45 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabut tipis turun menyapa
perlahan datang menyelimuti  
semak belukar rumput hijau
dan tanah basah

Langkah kakiku seiring menyusuri
jalan setapak terbungkus kabut
pandangan hijau terhampar luas
di tepian hutan cemara

Kubutuh waktu sejenak
menenangkan hati nurani
sekian lama bergelut dengan waktu
lelah bertarung dalam kerasnya hidup

Wahai alam dekaplah jiwaku
mentari pagi kubutuh hangatmu
di langit ingin kubasuh wajahku
biar segar kurasakan lagi

Lagi-lagi kuterjebak di hutan cemara
langkahku terasa kecil dan lelah
makin dalam lagi
ku dicekam kerinduan

Jejakku jauh tertinggal
dalam lumpur yang terkubur
jenuhku adalah sebuah beban
yang tak boleh terulang lagi...

*Singosari, 13 Januari 2020
@jbarathan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun