Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dalam Tradisi Pernikahan

13 Januari 2020   19:32 Diperbarui: 13 Januari 2020   19:26 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Undangan Pernikahan

Tiada hari seindah kini
Duduk berdampingan dipelaminan suci
Diantara kawan-kawan berdasi
Tersenyum bahagia dan mesra sekali

Sebuah resepsi
Pernikahan dua mempelai
Sudah merupakan tradisi
Yang berlangsung sejak lama sekali

Prosesi akad nikah wajib dihadiri
Ini perintah Ilahi yang harus dituruti
Tak ada kata kompromi
Sedangkan resepsi tergantung pada kondisi

Ketika kita mendapat undangan resepsi
Kebetulan sekali berada jauh dari lokasi
Tak mungkin ditempuh dalam sehari
Apa mungkin kita bisa menghadiri?

Inilah yang dikatakan tergantung situasi
Namun bila ini terjadi
Tentunya bisa datang dilain hari
Dari pada tidak sama sekali

Mengapa?, karena kita terikat pada janji
sudah merupakan konvensi
Saling berbalas datang dan pergi
Kebiasaan ini merupakan sebuah tradisi

*Singosari, 13 Januari 2020*
@jbarathan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun