Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ibu Kota, "Menangislah"

3 Januari 2020   13:58 Diperbarui: 3 Januari 2020   14:14 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

rembulan di serambi malam meneteskan air mata, bintang-bintang larut dalam duka

angin malam menahan nafasnya, pohon-pohon diam tertunduk sedih

awan tak bergairah, menggumpal hitam mencurahkan segenap isi hatinya

air pun tercurah habis tak tinggal lagi...!!!

banjir melanda disetiap jengkal tanah, menyapu bersih berlari kencang mengikuti arus

menyapa semua yang dilewati menebarkan senyum kemenangan lalu menghilang

anak-anak menjerit bimbang, apakah esok hari aku masih bisa bersekolah? 

ibu-ibu berkeluh kesah, apa yang akan kita makan hari ini hingga lusa nanti? 

kutanyakan pada gelombang dan batu karang, semua diam tak menjawab 

aku enggan bertanya pada rumput yang bergoyang

mengapa selalu saja terjadi bencana banjir di ibukota setiap tahunnya, mengapa...?!, meski siapa saja yang menjadi pemimpin, banjir tetap banjir

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun