Sore tadi sebentar saja gerimis hujan membasahi bumi,
sekedar menghapus debu-debu di alam terbuka,
di lembar dedaunan hijau pucuk-pucuk pepohonan,
di kelopak sekuntum mawar bunga yang sedang mekar.
Sepuluh menit gerimis berlalu cukup memberi kesejukan,
tengoklah! alam masih bersahabat dengan kita,
alam enggan untuk pergi meninggalkan kita,
sekarang, tinggal bagaimana kita menghayatinya.Â
Haruskah tangan-tangan perkasa membabat habis seisi hutan?
deru bolduzer gemuruh pohon-pohon tumbang,
api berkobar membakar habis hutan belantara,
hanya demi keuntungan pribadi berbuat semaunya.Â
Hentikan jangan teruskan!
dibelahan bumi mana kita sumbunyikan rasa malu pada alam,
jangan biarkan alam kembali menjadi murka,
dalam sekejab mata alam akan menghancur kita.Â
"Lestarikan hutan hanya celoteh belaka".
*Singosari, 6 Desember 2019
@JBarathan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H