Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Lestarikan Hutan Hanya Celoteh Belaka

6 Desember 2019   09:13 Diperbarui: 6 Desember 2019   09:26 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : wallpapers.androidsitesi.com

Sore tadi sebentar saja gerimis hujan membasahi bumi,
sekedar menghapus debu-debu di alam terbuka,
di lembar dedaunan hijau pucuk-pucuk pepohonan,
di kelopak sekuntum mawar bunga yang sedang mekar.

Sepuluh menit gerimis berlalu cukup memberi kesejukan,
tengoklah! alam masih bersahabat dengan kita,
alam enggan untuk pergi meninggalkan kita,
sekarang, tinggal bagaimana kita menghayatinya. 

Haruskah tangan-tangan perkasa membabat habis seisi hutan?
deru bolduzer gemuruh pohon-pohon tumbang,
api berkobar membakar habis hutan belantara,
hanya demi keuntungan pribadi berbuat semaunya. 

Hentikan jangan teruskan!
dibelahan bumi mana kita sumbunyikan rasa malu pada alam,
jangan biarkan alam kembali menjadi murka,
dalam sekejab mata alam akan menghancur kita. 

"Lestarikan hutan hanya celoteh belaka".

*Singosari, 6 Desember 2019

@JBarathan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun