senja di bandara internasional lombok
secangkir merah kopi hangat terbangkan anganku diantara kepulan asap rokok
perlahan sinar mentari meredup tak lama lagi remang kelabu jatuh di pelukan malam
aku masih setia menunggu disini di barisan kursi panjang ruang tunggu yang hanya diam
senja di bandara internasional lombok
raung mesin pesawat menderu-deru datang dan pergiÂ
kuteguk kopi yang tersisa sembari menggerutu lama nian penantian ini
tapi apa mau dikata aku harus menunggu dan menunggu sampai waktu kan menjelang
hingga senja perlahan menghilang...Â
BIL, 7 Nop 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H