bertemu seseorang suatu hari tiada sengaja
berpuluh tahun silam kita tak jumpa
ada rasa berbunga dalam dada, penuh tanya!
dulu, dia gagah perkasa berwibawa
siapa saja memandangnya pasti terpesona
tak terkecuali diriku juga, apalagi seorang wanita
nyata sekali ia mendekati sempurna
terkejut tiba-tiba seketika
tongkat penyanggah di tangannya
membantu berjalan tertatih pelan tak beriramaÂ
duh Gusti! apa yang telah terjadi pada dirinya?
hamba sangat penasaran dibuatnya
akhirnya dia pun bercerita, begini!
beberapa tahun lalu antara hidup dan mati
mengalami pendarahan otak dan harus dioperasi
kurang lebih sebesar bola kasti
tempurung kulit kepala telah diganti
benar adanya semua terjadi dan terbukti
ter saksikan dengan mataku sendiri
bekas-bekasnya yang terpatri
sepi ...
sesaat kisah dilanjutkan lagi
meski keringat mulai membasahi
nafas tersengal sesekali
kadang sedikit terlambat dalam berkata
boleh jadi karena syaraf di kepala
selalu kuingat tak kan kulupa, dia berkata
jangan terlalu keras berpikir ketika sibuk bekerja
serius boleh tapi tetap santai dalam berkarya
dan jangan lupa bahagia ...
* Singosari, 22 Mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H