hujan belum juga jenuh
sejak siang tadi
dedaunan basah tanah basah
semua pada basah
kering, cuma tenggorokan!
pukul 3 sore ini
sudah waktunya bermesraan
dengan si hitam legam
sebab dia mampu
menghalau dinginnya cuaca
petir menyambar
lidah api menyebar di angkasa
sedang aku di sini
terbakar oleh panasnya kopi
halilintar dan kopi
bersaut-sautan pecah di dada
kolaborasi antara
hujan, petir dan kopi panas
jadi, komposisi harmonis! ...
* Singosari, 8 Mar 2022 *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!