langit bermendung kelabu
sedang angin tak berhembus
udara sumuk mendekam diam
gemercik air jatuh di pancuran
dibeningnya air telaga
kubasuh wajahku
saat sinar mentari sembunyi Â
di antara rumput ilalang
curah hujan yang dinanti
belum juga datang menitik
mengapa, hutanku hilang
dan tak pernah tumbuh lagi
kucumbui kopi hangat
seteguk dua, berbisik dalam hati
ada apa dengan hutanku ...Â
* Singosari, 8 April 2021 *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!