Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Banjir Air Mata

7 April 2021   11:54 Diperbarui: 7 April 2021   12:19 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banjir NTT

air berkeruh mengalir ke pantai-Mu
seribu duka datangnya tiba-tiba

sejuta lara engkau rasakan
mereka juga kerabatku setanah air
di Indonesia timur

deritamu, derita kami juga, saudaraku!

jangan mengira kami diam saja
kau tahu, tangis kami pecah di dada ini
melebihi banjir melanda

kalau pun kami tak dapat mendekat
karena memang kami jauh di seberang

tetapi hati kami seakan ikut terbawa
derasnya arus banjir di tanahmu

ini bukan hukuman, tapi ujian dari-Nya
agar kita sadar tak mengulangi lagi

membiarkan derunya pohon-pohon tumbang ...


* Singosari, 7 April 2021 *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun