cuma berdiam diri
di saat terluka perasaan hatiÂ
hanya terbesit apriori
murung tak bergairah, antipati
kata hati tak lagi diikuti
mendekap sunyi tiada terhenti
keinginan pun mati
lalu sepi
bait-bait puisi
datang menghampiri
bagai mata pedang tajam tak bertepi
menghabisi
semua rasa tak terperi
menggiring pergi hingga menepi
kini tak ada lagi keresahan di hati
terinspirasi
rangkaian aksara, berdiksi
bangkit kembali, berdiri dan berlari
tiada sia-sia di dunia ini
semua memiliki arti tersendiri
sekarang, tinggal bagaimana memaknai
jalan sepi yang kau lalui ...
* Singosari, 21 Maret 2021 *
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!