Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Penyair Itu Telah Tiada

6 Februari 2021   11:26 Diperbarui: 6 Februari 2021   11:49 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

segunduk tanah basah bertaburan bunga-bunga
diapit batu nisan, duka yang tersayat, dan doa-doa
mengiringi kepergiamu sahabat kampasianer

menjerit tak bersuara, tangis kami ditelan bumi
menyatu dalam syair-syair puisimu, tertulis abadi
mampu tetap setia meski banyak cobaan

ijinkanlah aku kenang sejenak perjalananmu
cintamu telah membakar jiwaku yang merinduimu  
selamat jalan kawan semoga "Husnul Khotimah"

dari tanah kembali ke tanah ...


* Singosari, 6 Pembruari 2021 *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun