dimana matahariku?
sejak pagi tadi tak kutemukan
kucari di balik dinding
di setiap bilik ruang kujelajahi, nihilÂ
mawar asuhan mentari pun terkulai
mekar namun tak berseri
sinarmu adalah hidupku, selalu terjaga Â
penerang gulita jiwaku
badai bulan desember
menghapus jejakmu, menyisakan kelam
kadang aku tak perduli
kubiarkan saja badai desember mengharu biruÂ
yang bisa kulakukan
menunggu dan menunggu hingga musim berlalu...
* Singosari, 15 Desember 2020 *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!