"Irama kehidupan modern terlalu cepat sampai mengambil masa kanak-kanak yang amat berharga," tutur Siobhan Freegard, pendiri Netmums.
Dibutuhkan pemikiran yang radikal di kalangan masyarakat untuk melihat kembali masa kanak-kanak dan melindunginya sebagai masa yang berharga, bukan untuk memberi tekanan agar mereka tumbuh dengan amat cepat. Prihatin!
Anak perlu waktu untuk tumbuh dan dewasa secara emosional agar bisa menghadapi kehidupan yang mereka hadapi. Sekarang ini, anak perempuan mengkhawatirkan selaki 'penampilannya'Â sementara anak laki-laki ditekan untuk berperilaku 'macho' ketika masih terlalu belia. Anak tidak ingin lagi dilihat sebagai anak-anak, walaupun sebagai orang tua, kita tahu mereka masih anak-anak.
Masa Keemasan Anak
Anak adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pada masa ini proses pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam rentang perkembangan hidup manusia. Proses pembelajaran sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik yang dimiliki setiap tahapan perkembangan anak.
Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa Golden Age, biasanya ditandai oleh perubahan cepat dalam perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional. Agar masa ini dapat dilalui dengan baik oleh setiap anak maka perlu diupayakan pendidikan yang tepat bagi anak sejak usia dini. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa pada masa ini seluruh aspek perkembangan kecerdasan yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.
Pendidikan anak merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta beragama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak (Sujiono, 2009: 7).
Solusi bagi orang tua. Â
Selesakan masalah dalam diri anda terlebih dahulu.Â
Jika tidak mampu mengatasi masalah sendiri terlebih dahulu akan sulit bagi Anda untuk bersabar dalam menghadapi anak. Dengan kemampuan menahan diri akan membawa dampak yang lebih baik bagi Anda dalam menilai permasalahan yang anak hadapi.
Pahami masalah anak.Â
Melihat masalah anak secara keseluruhan dan mengetahui mengapa anak tidak mau mendengarkan perkataan Anda. Mencari tahu berarti Anda memberikan kesempatan bagi anak untuk bercerita mengenai diri mereka. Mengetahui apa yang mereka rasakan dan keluhkan. Mulai dari sekolah, teman, guru, dan masalah pribadi.
Jadilah sahabat bagi anak.Â
Jadilah sahabat yang dapat dipercaya oleh anak agar ia merasa aman, disayangi, dicintai dan diperhaikan yang akan membantu mereka melewati lika liku proses kehidupan. Dengan menjadi sahabat bagi anak akan memudahkan Anda untuk mengetahui perkembangan anak.Â
Mulai dari siapa teman bermainnya, apa yang mereka lakukan, kegiatan apa yang mereka sering lakukan bersama temannya, apa saja hal yang sering ia ceritakan bersama teman-temannya dan semua hal-hal kecil lainya yang terlihat tidak penting bagi Anda.
Luangkan waktu bersama secara rutin.
Terkadang, sikap anak yang suka membangkang, melawan bahkan memberontak sebetulnya hanya untuk mencari perhatian dan waktu Anda. Ketika mereka memiliki masalah, mereka tidak tahu kepada siapa harus bercerita agar ia merasa tenang dan tahu cara mengatasi masalahnya. Karena masalah inilah yang membuat ia terkadang harus melawan dan memberontak.Â
Dengan Anda memberikan perhatian dan waktu akan membuat mereka merasa nyaman dan dengan sendiri anak akan bersikap baik dan seperti yang Anda inginkan selama ini.
"Setiap anak adalah artis. Masalahnya bagaimana agar kita tetap menjadi artis pada saat dewasa."
Artis itu memiliki talenta yang bisa membuat banyak orang terpana. Anda bisa menjadikan anak sebagai layaknya seorang artis yang memiliki kemampuan berharga.Â
Selagi masih kecil, bantulah anak menemukan bakat yang ada dalam dirinya. Anda bisa mengamati hal-hal yang disenangi oleh sang anak. Misalnya, jika anak senang dengan kegiatan menggambar, cobalah mengikutkan anak les menggambar. Siapa tahu sang anak memiliki bakat menggambar. Selamat mencoba!
Sumber :
(https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id)
(https://pertamakali.com/kata-kata-tentang-mendidik-anak)
* Singosari, 20 November 2020 *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H