Mohon tunggu...
JUNUS BARATHAN
JUNUS BARATHAN Mohon Tunggu... Guru - Secangkir KOPI Hangat...

Mari kita bersulang...SOBAT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siswa Aktif Menyenangkan Belajar Sejarah

14 November 2020   22:04 Diperbarui: 14 November 2020   22:20 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : news.okezone.com

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 27 ayat (3) menyebutkan bahwa tenaga pengajar merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar. Tugas tenaga pengajar (guru) adalah mengajar, bukan semata-mata sebagai penyaji materi, tetapi yang utama adalah membelajarkan siswa, membuat agar siswa dapat belajar. Benar adanya!

Salah satu bentuk kondisi belajar adalah adanya motivasi belajar yang kuat, baik yang datangnya dari dalam (motivasi intrinsik), maupun dari luar diri peserta didik (motivasi ekstrinsik). Tanpa motivasi maka perubahan tingkah laku tidak akan terjadi pada diri peserta didik. Sebab, adanya motivasi yang kuat menunjukkan adanya minat untuk mencapai tujuan tertentu. Disamping itu hadirnya media pembelajaran sebagai salah satu komponen dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, mengingat bahwa kedudukan media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar, tetapi lebih merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses pembelajaran. Selain dapat menggantikan sebagian tugas guru sebagai penyaji materi, media juga memiliki potensi-potensi yang unik yang dapat membantu siswa dalam belajar.

Media Pembelajaran

Menurut Anderson (1987), media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran (guru) dengan peserta didik. Secara umum wajarlah bila peranan seorang guru yang menggunakan media pembelajaran sangat berbeda dari peranan seorang guru biasa. Oleh karna itu, dari uraian diatas penggunaan media atau alat peraga dalam proses pembelajaran di kelas, nampaknya mutlak adanya.

Secara umum media pembelajaran dapat dikelompokan menjadi empat yaitu :

1. Media Visual, yaitu suatu jenis media yang semata-mata hanya memanfaatkan indera penglihatan peserta didik untuk menyampaikan pesan      pembelajaran. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran ini tergantung dari kemampuan penglihatan peserta didik. Sebagai contoh: media cetak, seperti buku, modul, jurnal, poster, dan peta; model seperti globe bumi dan miniatur; dan media realitas alam sekitar.

2. Media Audio, yaitu jenis media pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Pesan dan informasi yang diterimanya adalah berupa pesan verbal seperti bahasa lisan dan pesan nonverbal dalam bentuk bunyi-bunyian, musik, dan bunyi tiruan.

3. Media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan indera penglihatan dan indera pendengaran dalam suatu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran. Sebagai contoh film, TV dan video.

sumber gambar : news.okezone.com
sumber gambar : news.okezone.com
Pembuatan media 

Berangkat dari keinginan untuk mengembangkan kompetensi pedagogik, penulis mencoba mendesain sebuah media pembelajaran berbasis ICT (Information and Communication Technology) dalam bentuk Audio Visual. Isi dari media pembelajaran adalah bahan ajar pendidikan sejarah (IPS), untuk siswa SMP kelas VII semester II, yang sesuai Kurikulum.  Dengan Kompetensi dasar : "Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan pada masa Hindu -- Budha, serta peninggalan-peningalannya".

Langkah-langkah pembuatan media dilakukan dengan pengambilan gambar dan suara di lokasi Candi Singosari Malang, bertepatan saat itu digelar sebuah kegiatan napak tilas kerajaan Singhasari ("Sedekah Bhumi"), yang disponsori oleh pemerintah daerah dan masyarakat Singosari. Melalui proses editing, akhirnya penulis dapat menghasilkan sebuah media pembelajaran Sejarah dalam kemasan audio visual (gambar bergerak) yang berdurasi kurang lebih 30 menit. Peristiwa sejarah yang menceritakan tentang : "Perebutan Kekuasaan di Tumapel"

Pelaksanaan media 

Telah diuraikan sebelumnya agar terjadi proses belajar pada peserta didik, tentunya harus ada bekal-bekal pengetahuan seperti : ketrampilan intelek, dan ketrampilan motorik. Namun bekal-bekal dari dalam diri peserta didik tersebut, pada kebanyakan peserta didik belum menimbulkan belajar. Oleh karena itu, proses belajar memerlukan rangsangan dari faktor-faktor di luar diri peserta didik. Rangsangan tersebut dapat berupa materi pelajaran dari bahan-bahan rekaman (audio visual). Benda-benda yang dapat memberi rangsangan sehingga terjadi proses belajar, disebut sumber belajar. Kehadiran media pembelajaran merupakan salah satu komponen dari sumber belajar tersebut.

Sebelum melihat tayangan media pembelajaran Audio Visual, guru meminta siswa untuk mengkritisi beberapa faktor, seperti :

1. Kesesuaian peran para pelaku.

2. Penataan isi.

3. Daya terap/penerapan pada kehidupan sehari-hari.

Setelah media pembelajaran Audio Visual ditayangkan, diharapkan siswa mampu :

1. Menunjuk pada peta daerah-daerah yang dipengaruhi unsur Hindu-Budha

2. Menyebutkan kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia

3. Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Budha diberbagai daerah di Indonesia

4. Menjelaskan awal berdiri dan berkembangnya kerajaan Singhasari

5. Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam berdirinya, dan berkembangnya Kerajaan Singhasari

Penilaian 

Penilaian yang menjadi perhatian dalam pembahasan ini adalah penilaian terhadap suatu program yang sedang diimplementasikan. Penilaian ini dipandang penting karma berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam pembelajaran. Dengan demikian, penilaian pertama yang dilakukan adalah sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai dan efektifitas serta efisiensi belajar dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual.

sumber gambar : news.okezone.com
sumber gambar : news.okezone.com
Kelebihan dan Kelemahan Media Audio Visual
  1. Kelebihan atau kegunaan media Audio-Visual pembelajaran sama dengan pengajaran Audio & visual yaitu:
  1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)

  2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:

  3. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau model

  4. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar

  5. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi

  6. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal

  7. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dll

  8. Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll)dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll

  9. Media Audio Visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial. 
  1. Kelemahan Media Audio-Visual:
  1. Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang dan materi audio-visual sebagai alat bantu guru dalam mengajar.

  2. Terlalu menekankan pada penguasaan materi dari pada proses pengembangannya dan tetap memandang materi Audio Visual sebagai alat Bantu guru dalam proses pembelajaran. Media yang beoriantsi pada guru sebenarnya

  3. Media Audio Visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah

  4. Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karna media audio-visual cenderung tetap di tempat, (Fatkhan.web.id).

Dengan demikian, upaya-upaya dalam membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar dapat dilakukan secara langsung maupun tak langsung melalui penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dipilih secara tepat, dan bervariasi, serta disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, disamping penampilan media yang diatur sedemikian rupa, sehingga menimbulkan warna tajam dan kuat, visualisasi ide yang tepat, akan membangkitkan rasa ingin tahu, minat, perhatian, dan motivasi belajar peserta didik, yang pada akhirnya menjadikan peserta didik aktif belajar dan menyenangkan, Insya'Allah.

* Singhasari, 14 November 2020 *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun