Mohon tunggu...
JunSar
JunSar Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar jadi Penulis

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dinamika Hidup di Tengah Perjalanan Penelitian Skripsi

12 Desember 2024   18:30 Diperbarui: 13 Desember 2024   18:51 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekstraksi jahe merah (Dokumentasi Pribadi)

Menjalani penelitian skripsi adalah salah satu momen paling berkesan dalam perjalanan seorang mahasiswa. Selain menjadi langkah penting menuju kelulusan, penelitian juga membuka pintu untuk memahami lebih dalam dunia ilmu pengetahuan dan aplikasinya. Namun, perjalanan ini tidak selalu mulus. 

Saya sendiri mengalami bagaimana dinamika kehidupan dapat memengaruhi proses penelitian saya mengenai Ekstrak Jahe Merah dalam Menghambat Oksidasi Minyak Kacang Tanah.

Ekstrak jahe merah (Dokumentasi Pribadi)
Ekstrak jahe merah (Dokumentasi Pribadi)
Saya memilih topik ini karena dua alasan utama. Pertama, jahe merah telah lama dikenal memiliki kandungan senyawa bioaktif, seperti gingerol dan shogaol, yang memiliki potensi antioksidan tinggi. Senyawa-senyawa ini dapat membantu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yang berperan dalam proses oksidasi. Kedua, minyak kacang tanah merupakan salah satu bahan pangan yang rentan mengalami oksidasi, yang dapat menurunkan kualitas dan keamanannya. 

Oksidasi pada minyak juga berpotensi menghasilkan produk sampingan yang dapat berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan menguji apakah ekstrak jahe merah dapat menjadi alternatif alami untuk memperpanjang masa simpan minyak kacang tanah.

Pada awalnya, saya memulai penelitian ini dengan antusiasme yang tinggi. Literatur ilmiah dan jurnal menjadi teman setia yang mendampingi saya dalam merancang metode penelitian serta memahami mekanisme antioksidan. Saya menggunakan metode ekstraksi jahe merah dengan pelarut etanol, yang kemudian diuji untuk aktivitas antioksidan menggunakan uji DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). 

Selanjutnya, saya menguji pengaruh ekstrak jahe merah terhadap stabilitas minyak kacang tanah dengan melakukan pengujian oksidasi pada suhu yang terkontrol.

Setelah menyusun proposal penelitian, saya berhasil melewati ujian proposal dan siap melanjutkan ke tahap riset di laboratorium pengujian aneka komoditi milik pemerintah. Semua tampak berjalan lancar, hingga kehidupan menghadirkan perubahan yang tak terduga.

Tepat setelah ujian proposal, saya harus menikah. Keputusan ini membuat saya mengambil cuti sementara dari penelitian. Menyeimbangkan peran sebagai mahasiswa dan pasangan baru menjadi tantangan tersendiri. Meskipun begitu, semangat untuk menyelesaikan penelitian tetap menyala, karena saya sudah berkomitmen untuk  meraih gelar Sarjana Ilmu Pangan. 

Dukungan keluarga dan istri saya menjadi faktor penting yang membantu saya bertahan dan terus melanjutkan penelitian ini meskipun harus menghadapi banyak halangan.

Namun, ketika akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan penelitian, tantangan lain muncul. Dosen pembimbing saya melanjutkan studi S3 ke salah satu universitas negeri di Pulau Jawa tanpa sepengetahuan saya, sehingga sulit untuk mendapatkan bimbingan langsung. 

Kondisi ini membuat saya merasa berada di persimpangan jalan antara melanjutkan penelitian dengan segala kendala atau mencari alternatif lain. Terlebih, ide penelitian ini merupakan rekomendasi dari dosen pembimbing tersebut.

Saya memutuskan untuk tetap melanjutkan penelitian meskipun tanpa bimbingan langsung. Saya mencari literatur yang lebih banyak dan melakukan diskusi dengan teman sejawat yang memiliki latar belakang penelitian serupa. Saya juga melakukan komunikasi intensif dengan beberapa peneliti lain yang bersedia memberikan masukan. Hal ini membuka perspektif baru mengenai bagaimana saya bisa melanjutkan penelitian ini dengan pendekatan yang lebih mandiri.

Pengalaman ini mengajarkan saya banyak hal, terutama pentingnya kesabaran, fleksibilitas, dan kolaborasi dalam dunia penelitian. Penelitian, seperti halnya kehidupan, tidak selalu berjalan sesuai rencana. Meskipun penelitian ini belum sepenuhnya selesai, perjalanan yang saya tempuh memberikan banyak pelajaran berharga tentang bagaimana mengatasi tantangan dalam hidup pribadi maupun akademik. 

Saya juga semakin menyadari betapa pentingnya dukungan yang memadai untuk para peneliti, terutama di Indonesia. Dukungan dari segi fasilitas, pendanaan, dan pendampingan akademik sangat dibutuhkan agar dunia riset di negeri ini dapat berkembang dengan baik.

Saya tetap optimis bahwa suatu hari nanti saya dapat melanjutkan penelitian ini, mungkin dengan pendekatan yang lebih inovatif. Misalnya, menggunakan nanoenkapsulasi untuk meningkatkan stabilitas antioksidan dalam ekstrak jahe merah. Dengan pendekatan ini, ekstrak jahe merah bisa lebih efektif dalam mencegah oksidasi dan lebih mudah diserap oleh minyak. 

Selain itu, penelitian ini juga membuka peluang bagi pengembangan produk berbasis jahe merah yang dapat digunakan dalam industri pangan untuk meningkatkan kualitas dan daya simpan produk-produk olahan minyak.

Bagi rekan-rekan yang sedang atau akan menjalani penelitian, terutama mahasiswa, percayalah bahwa setiap langkah yang diambil, meskipun kecil, adalah kontribusi berarti bagi ilmu pengetahuan. Jangan menyerah pada tantangan, karena setiap hambatan adalah bagian dari proses belajar. 

Ingatlah bahwa penelitian tidak hanya soal menemukan jawaban ilmiah, tetapi juga tentang bagaimana kita tumbuh dan berkembang sebagai individu yang lebih baik.

Akhir kata, meskipun penelitian saya sempat tertunda, dengan semangat dan dukungan keluarga dari istri, saya akhirnya berhasil menyelesaikannya dan meraih gelar sarjana. Semangat untuk berkontribusi melalui ilmu pengetahuan tidak akan pernah padam. 

Saya berharap penelitian ini bisa dilanjutkan ketahap selanjutnya dengan inovasi yang lain, sehingga bisa memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kualitas pangan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun