Komunikasi dan perilaku yang bijaksana adalah kunci utama dalam membangun kehidupan sosial yang damai dan produktif, baik di lingkungan pekerjaan maupun masyarakat.
Dalam kehidupan ini, kita harus menjadi pribadi yang memiliki pembawaan baik, berwibawa, dan mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain.Hidup bersosialisasi memerlukan kemampuan untuk menjaga komunikasi dan perilaku yang baik. Keduanya menjadi pondasi agar tidak timbul perselisihan atau perpecahan. Untuk mencapai hal ini, diperlukan kebiasaan dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip penting. Salah satu pedoman yang relevan adalah lima filosofi yang berakar pada kebijaksanaan klasik, yang tetap relevan hingga saat ini:
1. Coba Dulu Baru Cerita
Filosofi ini mengajarkan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Sebelum membagikan cerita, kita harus terlebih dahulu mencoba atau mengalami sesuatu. Dengan begitu, informasi yang disampaikan menjadi lebih otentik dan berbobot.
Contoh Praktis:
Seorang pemimpin proyek sebaiknya memahami tantangan kerja lapangan sebelum memberi pengarahan kepada timnya. Hal ini meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan dari anggota tim.
2. Pahami Dulu Baru Jawab
Sebelum menjawab atau merespons seseorang, penting untuk memahami maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh lawan bicara. Dengan begitu, jawaban yang diberikan lebih relevan dan sesuai kebutuhan.
Contoh Praktis:
Dalam sebuah diskusi kerja, mendengarkan pertanyaan atau ide rekan kerja dengan seksama membantu menghasilkan solusi yang lebih efektif.
3. Pikirkan Dulu Baru Bicara
Berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu dapat menimbulkan kesalahpahaman atau melukai perasaan orang lain. Filosofi ini mengajarkan kita untuk berhati-hati dan bijak dalam memilih kata-kata.
Contoh Praktis:
Dalam rapat penting, seorang manajer yang memikirkan dampak setiap kata yang diucapkan akan lebih dihormati karena menunjukkan kebijaksanaan dan profesionalisme.
4. Dengarkan Dulu Baru Memberi Penilaian
Mendengarkan adalah inti dari komunikasi yang efektif. Dengan mendengar secara aktif, kita dapat memberikan penilaian yang lebih objektif dan adil.
Contoh Praktis:
Seorang guru yang mendengarkan keluhan siswa sebelum memberikan nasihat menunjukkan empati dan kemampuan memahami situasi siswa tersebut.
5. Berusaha Dulu Baru Berharap
Harapan tanpa usaha adalah ilusi. Filosofi ini mengingatkan kita bahwa setiap pencapaian membutuhkan upaya yang maksimal terlebih dahulu.
Contoh Praktis:
Seorang mahasiswa yang rajin belajar dan mempersiapkan diri dengan baik akan lebih percaya diri dalam mengharapkan hasil ujian yang memuaskan.
Manfaat Jangka Panjang
Dengan menerapkan kelima filosofi ini:
Peningkatan hubungan interpersonal: Orang lain merasa dihormati dan dihargai dalam komunikasi.
Reputasi yang baik: Kita dikenal sebagai individu yang bijak, sopan, dan berintegritas.
Pengembangan diri: Filosofi ini melatih disiplin diri, kemampuan berpikir kritis, dan empati.
Tips Menerapkan Filosofi dalam Kehidupan Sehari-hari
Latih kesabaran: Berikan waktu untuk memahami situasi sebelum merespons.
Refleksi harian: Renungkan bagaimana kita berkomunikasi setiap hari, apakah sudah sesuai dengan filosofi ini.
Dengan menjadikan lima filosofi ini sebagai kebiasaan, kita dapat membangun karakter yang kuat, dihormati, dan dicintai oleh orang di sekitar kita. Seperti kata pepatah, “Kata-kata yang bijak adalah refleksi dari jiwa yang mulia.” Mari mulai dari sekarang, melatih diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik melalui komunikasi dan perilaku yang berlandaskan kebijaksanaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI