Mohon tunggu...
JunSar
JunSar Mohon Tunggu... Lainnya - Dunia Penulisan

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Anak : Antara Tuntutan Zaman dan Harapan Orang Tua

26 November 2024   13:53 Diperbarui: 26 November 2024   18:10 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar | Max Fischer/Pexels 

Zaman sekarang ini orang tua berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pendidikan yang berkualitas bagi anak – anaknya, dengan harapan agar anaknya bisa mendapatkan pekerjaan yang layak ketika sudah dewasa. Berbagai kursus atau less diberikan seperti bahasa inggris, matematika dan lainnya. 

Harapan orang tua anaknya bisa menjadi pintar dan bisa mendapatkan kehidupan yang layak suatu saat nanti. Tidak ada kata menyerah bagi orang tua dalam memfasilitasi dan mendukung masa depan anak – anaknya.

Berbeda pada waktu dulu, saat saya masih sekolah dasar. Di mana pada saat itu anak – anak sebaya saya dan yang sebaya dengan kakak saya tidak ada yang ikut les tambahan. Anak – anak lebih banyak bermain dibandingkan belajar. 

Tapi walaupun demikian anak – anak dulu bisa dibilang pintar – pintar. Buktinya banyak teman – teman semasa kecil saya sukses dalam karir jabatan dan usaha yang dirintis. Malahan menduduki jabatan penting di pemerintahan. Itu artinya walaupun hidup di kampung dan tidak pernah ikut kursus atau less masih bisa bersaing di kota besar untuk meraih kesuksesan.

Kadang saya berpikir apakah kemampuan belajar anak zaman dulu sebelum ada handphone pintar dengan sekarang sudah berbeda iya?. Padahal kalau dipikir – pikir kemampuan anak – anak itu berbeda tergantung dari minat atau kemauan untuk belajar . Memang bila saya baca – baca buku anak saya yang masih sekolah dasar pelajarannya sangat beda jauh di zaman saya tempo dulu. 

Kalau dulu buku bacaan anak sekolah dasar sama terus bertahun – tahun sehingga anak yang belum sekolah bisa hapal bacaan buku kakaknya, seperti ini budi, ini ibu budi dan ini bapak budi. Pelajaran anak sekolah dasar sekarang lebih mengutamakan pemahaman dan nalar dalam belajar dan tidak menghapal, membaca dan menghitung lagi seperti zaman saya dulu.

Dula orang tua bisa mengajari sendiri anaknya, tapi di zaman sekarang ini kadang orang tua mengalami kesulitan. karena pelajarannya sudah lumayan susah. Mungkin menurut saya karena pelajaran anak – anak sekarang semakin sulit dan orang tua juga butuh waktu untuk mempelajarinya lagi. 

Di samping itu juga waktu bagi orang tua untuk belajar tidak ada karena sibuk dengan rutinitas pekerjaan. Akhirnya banyak orang tua yang memberikan kursus atau less tambahan di luar kelas bagi anak – anaknya. Tujuannya supaya anak – anaknya bisa mengikuti pembelajaran di sekolah dan harapan menjadi anak yang pintar.

Yang menjadi pertanyaan dalam benak pikiran saya kenapa mata pelajaran anak – anak semakin sulit di zaman sekarang ini?. Kadang saya mencoba menjawab sendiri dalam pikiran saya, apakah karena pengaruh perkembangan teknologi yang semakin canggih sehingga mata pelajaran untuk anak sekolah harus dinaikkan levelnya agar bisa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. 

Karena di jaman teknologi ini anak – anak juga dituntut untuk mengikuti perkembangan teknologi yang setiap saat berkembang. Seperti anak saya baru kelas lima sekolah dasar sudah belajar coding, saya juga baru mendengar kata coding ini dari anaknya.

Akhirnya, saya berpikir mungkin karena perkembangan teknologi, sehingga pemerintah merubah kurikulum pendidikan anak – anak sekolah. Generasi – generasi penerus bangsa ini harus sudah dipersiapkan sedini mungkin untuk bisa bersaing dengan negara luar akibat perkembangan teknologi yang terus menerus yang tidak bisa lagi dibendung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun