Mohon tunggu...
Nofita Sindi Pratikasari
Nofita Sindi Pratikasari Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa, penulis

Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Pamulang, penulis muda.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenalkan Multikulturalisme dan Struktur Bahasa Melalui Karya Sastra Anak

10 Januari 2022   19:38 Diperbarui: 10 Januari 2022   19:52 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama anak-anak Asrama Yatim dan Dhuafa Ishlahul Hayat Pondok Petir/dokpri

Multikulturalisme merupakan sebuah pandangan yang meyakini bahwa keragaman dan perbedaan nilai-nilai sosial maupun budaya dapat hidup berdampingan. Nilai-nilai sosial dan budaya yang dimaksud merupakan perilaku, kebiasaan, kepercayaan, sistem, dan hal lainnya yang dipangku kelompok-kelompok tertentu.

 Pada dasarnya multikulturalisme menekankan pentingnya toleransi akan perbedaan yang ada dalam masyarakat. Menanamkan toleransi terhadap perbedaan dalam lingkungan sosial dan budaya perlu dilakukan sejak anak-anak berusia dini. 

Pengenalan mengenai multikulturalisme pada anak usia dini dapat dimulai melalui pemahaman terhadap pentingnya menerima serta menghargai segala bentuk perbedaan yang mereka temui dalam kehidupan bermasyarakat. Mengeksplorasi keragaman budaya asing dan budaya sendiri mampu membantu anak-anak dalam menghargai perbedaan dan mengamali nilai kesatuan.

Sastra merupakan media yang berguna untuk menyampaikan bebagai macam ajaran, terutama pelajaran moral dalam kehidupan masyarakat. 

Pemahaman terhadap multikulturalisme sendiri mengandung banyak ajaran moral penting yang patut dianut setiap individu. Demikian, mengaplikasikan pemahaman mengenai multikulturalisme terhadap anak-anak dapat disampaikan melalui karya sastra. 

Selain itu melalui karya sastra Bahasa Inggris, anak-anak juga dapat mempelajari langsung struktur Bahasa yang ada dalam karya sastra tersebut karena dalam mempelajari Bahasa kita harus mengerti struktur Bahasa tersebut. 

Rumah Yatim dan Dhuafa Yayasan Ishlahul Hayat adalah Lembaga sosial yang bergerak pada bidang sosial keagaaman dan bidang Pendidikan anak yang telah mengampu anak-anak yatim dan dhuafa di tiga daerah yang berbeda, yaitu Reni Jaya, Pondok Petir, dan Bambu Apus. 

Adapun kegiatan PMkM (Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat) yang diadakan oleh kesembilan mahasiswa yaitu, Anggit Hanifah, Friyal Putri Syahidah, Nadia Salsabila, Nofita Sindi Pratikasari, Putri Indah Liani, Rahmati Kurrata ' Aini, Ratih Nur Andini, Siti Aisyah, dan Yosefa Maria Nauli yang dibimbing oleh Puri Bakhtawar, S.Hum., M.A. selaku dosen Sastra Inggris, Universitas Pamulang. 

Kegiatan Pengabdian Mahasiswa keapda Masyarakat ini diadakan di Rumah Yatim dan Dhuafa Yayasan Ishlahul Hayat yang berlokasi di Pondok Petir dikarenakan lokasi yang lebih memadai untuk melakukan kegiatan tersebut. 

"Berdasarkan survey yang telah kami lakukan, kami menyadari kurangnya pembelajaran Bahasa Inggris yang didapatkan oleh anak-anak yang diampu oleh Yayasan tersebut, dan minimnya pemahaman akan multikulturalisme. Adanya pandemi covid 19 telah memperburuk kondisi tersebut dikarenakan anak-anak harus melaksanakan pembelajaran secara daring tanpa fasilitas yang memadai. 

Oleh karena itu, kami selaku mahasiswa Sastra Inggris mengadakan Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat dengan judul, Mengenalkan Multikulturalisme dan Struktur Bahasa Melalui Karya Sastra Anak di Asrama Yatim dan Dhuafa Ishlahul Hayat Pondok Petir, untuk meningkatkan pemahaman dan minat mereka terhadap Bahasa Inggris." (Nofita Sindi)

 Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengenalan terhadap multikulturalisme kepada anak-anak dengan cara yang menarik serta menyenangkan melalui karya sastra anak yang sesuai dengan usia mereka, mengajari anak-anak untuk memaknai multikulturalisme dan dapat mengaplikasikannya di kehidupan mereka dalam bermasyarakat, meningkatkan minat baca anak-anak menggunakan media baca yang sesuai dengan usia mereka, dan memahami tata Bahasa sederhana Bahasa Inggris melalui media baca tersebut.

 Dalam kegiatan tersebut anak-anak diberikan sebuah pertunjukkan story telling dengan metode wayang kertas berdasarkan cerita anak-anak yang berjudul "You are Not Small" yang ditulis oleh Anna Kang dengan menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia untuk memudahkan anak-anak memahami cerita yang disampaikan. 

Setelah itu dilanjutkan dengan membahas cerita secara menyeluruh mulai dari karakter dalam cerita dan nilai-nilai yang dapat diambil dari cerita tersebut. Lalu beberapa kalimat yang ada dalam cerita tersebut diambil untuk menjelaskan struktur Bahasa Inggris. Untuk mencairkan suasana diadakan pula beberapa game untuk dimainkan Bersama secara berkelompok berupa puzzle dan tebak kata. 

 Acara yang diadakan pada Jum'at 10 Desember 2021, berlangsung selama dua jam setengah menit ini berjalan dengan lancar. Anak-anak memiliki antusiasme yang tinggi dalam mengikuti kegiatan Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat. 

Diharapkan kegiatan ini dapat membantu anak-anak dalam memahami multikulturalisme dan mengenal struktur dasar Bahasa Inggris serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun