Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebuah Peran

11 Mei 2020   06:30 Diperbarui: 11 Mei 2020   06:46 5189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
unsplash.com /Nicholas Kusuma

Sayup kecil angin tak satupun hadir
Ilalang-ilalang kecil yang memberitahu
Awan-awan terlihat sama dan tak beranjak
Dan yang hatinya remuk duduk diam di atas batu

Dadanya terasa begitu sesak
Seolah akan meledak rasanya
Degup jantungnya bahkan dapat terdengar jelas
Begitu keras, hingga suara mesin seperti bisu

Kepalsuan yang ia mainkan setiap waktu mencekiknya
Namun jujur pun memisahkan kepala dari tubuhnya
Menangis ia melangkah di atas rumput berduri
Berharap dirinya menghilang dalam satu jentikan

Terjatuhlah dalam tidur di pangkuan kematian
Tenggelamlah dalam mimpi yang mendamaikanmu
Mereka takkan mampu menggapaimu
Dan kau pun kan rebah di bawah teduhnya jubah malaikatmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun