Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Veronica Guerin, Jurnalis yang Tewas untuk Bercerita

9 Oktober 2019   18:01 Diperbarui: 9 Oktober 2019   18:02 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Veronica Guerin (sumber gambar: The Irish Times)


Veronica Guerin, seorang jurnalis asal Irlandia yang tewas ditembak oleh gerbong pengedar narkoba. Ia ditemukan tewas tertembak di dalam mobilnya pada Juni 1996. Kisah Guerin bahkan difilmkan pada tahun 2003 oleh rumah produksi Buena Vista Pictures dengan nama sang tokoh jurnalis sebagai judulnya, "Veronica Guerin". 

Wanita kelahiran Artane, Irlandia pada 5 Juli 1958 ini merupakan salah satu tokoh jurnalis yang banyak menjadi sosok role model bagi banyak jurnalis masa kini. Pernah memenangkan penghargaan jurnalis untuk Sunday Independent.

Ia menerima penghargaan Kebebasan Pers atas upaya investigasinya mengejar gerbong narkoba. Narkoba merupakan krisis besar yang kala itu melanda di Irlandia.

Guerin dengan berani menjalankan investigasinya, meski ia sadar bahwa nyawanya ikut menjadi pertaruhan, sebab ia berurusan dengan kelompok yang sangat berbahaya. Tidak ada banyak jurnalis yang cukup berani untuk menjalankan investigasi yang berbahaya seperti apa yang dilakukan oleh Guerin. 

Pada tahun 1994 Guerin bekerja sebagai jurnalis untuk media Sunday Independent, media terbesar di Irlandia. Ia dikenal menjadi panutan karena upayanya yang keras untuk menguak kebenaran dan bahasanya yang keras secara telanjang mengekspos berbagai kasus.

Walau perjalannya sebagai jurnalis tidaklah panjang, namun apa yang telah menjadi catatannya dalam karirnya sebagai jurnalis membuatnya menjadi jurnalis panutan di Irlandia. 

Keberaniannya begitu besar, ia bahkan tidak takut untuk terjun langsung kelapangan, bercengkrama dengan para penjahat besar, demi mendapatkan informasi yang dicarinya.

Dalam tulisannya, Guerin banyak menggunakan istilah pengganti orang untuk menyamarkan nama pelaku sesungguhnya. Hal ini dikarenakan regulasi tentang pencemaran nama baik yang ketat di Irlandia kala itu.

sumber gambar: Persmanifest
sumber gambar: Persmanifest
Jurnalis memang merupakan salah satu profesi yang cukup rentan kehilangan nyawa. Beberapa kasus yang ditangani dapat membawa seorang jurnalis pada ancaman nyawa.

Namun, ini adalah kebanggaan bagi para jurnalis. Bukan karena bisa mati berprestasi, tapi karena ada kebenaran yang diperjuangkannya untuk bisa sampai ke telinga publik. Guerin hanyalah salah satu contoh jurnalis yang tewas dibunuh karena kasus yang ditelisiknya. Indonesia mengenal nama Udin.

Udin merupakan salah satu sosok jurnalis yang dibenci oleh pemerintah dan oknum pada waktu itu karena bahasan yang ia angkat dalam tulisannya.

Ia kerap menulis kritikan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Udin menghembuskan nafas terakhirnya di RS Bethesda, setelah sebelumnya ia koma karena dianiaya oleh sekelompok orang.

Kematian Udin diduga telah direncanakan. Buku catatan Udin menghilang, yang diduga berisi informasi dan data-data terkait kasus yang tengah diamati oleh Udin.

Hingga saat ini, kejelasan kasus Udin belum terungkap penuh. Masyarakat masih tetap mengenang kasus Udin. Masyarakat menolak lupa akan Udin. 

Kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap jurnalis juga pernah mendapat titik panas di Filipina. Filipina terkenal sebagai negara dnegan kebebasan pers yang sangat rendah. Kekerasan dan kasus pembunuhan terhadap jurnalis di muka publik terjadi dengan cukup terbuka. 

Menjadi seorang jurnalis memerlukan komitmen yang kuat. Takut kehilangan nyawa dan mengabaikan kebenaran untuk dapat terdengar di telinga publik adalah suatu hal yang haram bagi jurnalis. Prinsip yang dipegang kuat oleh para jurnalis adalah "kebenaran harus sampai ke telinga publik". 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun