Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Jenuh di Senja

3 Juni 2019   23:05 Diperbarui: 3 Juni 2019   23:12 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Seva.id

Berkisah pada sore yang mendung
Perjalanan pulang dari kerja
Di kebisingan lalu lintas kota Jakarta
Beberapa tetes gerimis mengenai kaca pintu mobilku

Sebentar aku termenung di tengah padatnya kemacetan
Sepintas ingatan hangat bersamamu mampir
Terbayang aroma asam dari kopi favoritmu yang biasa kau beli dari kedai di seberang kantormu

Sore ini jadi terasa asing
Tak biasa aku pulang sendirian di dalam mobilku
Obrolan dalam perjalanan pulang bersamamu kuat menjadi ritus harian
Radio pun hanya menyala, tapi tak ada yang kuperhatikan darinya
Kadang kusalah mengira kau yang berbicara padaku, ternyata itu radio

Cepat sehat kawan, rasanya aku terasingkan
Seperti bukan aku yang biasanya
Hanya diam bodoh mengikuti hitungan mundur lampu merah
Itu, dan itu lagi, sungguh penat rasanya sore ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun