"...melihat cerahnya senyum di wajahmu
dengar suaramu memanggil namaku
mencium rambutmu, wangi sampo favoritmu
menggandeng erat tanganmu..."
Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) tentu sudah tak asing lagi dengan penggalan lirik lagu di atas. Ya, lirik di atas adalah penggalan lirik dari lagu "Hari Minggu".Â
Dalam tulisan ini aku akan mengajak kamu berkenalan dengan penulis lagu tersebut.Â
"mungkin aku bisa bilang kalau musik itu passion aku sih. Kaya musik itu udah jiwa aku. Aku nggak mikirin musik aja, aku bakal kepikiran musik"
Sekapur Sirih
Hari Minggu merupakan lagu yang ditulis dan dinyanyikan oleh seorang mahasiswi FISIP UAJY yang akrab disapa Kinkin. Hatimu mungkin akan tersenyum ketika berkenalan dengannya dan ia menyebut namanya adalah Kinkin. Tentu saja, nama yang terdengar imut, kan. Kinkin merupakan mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi, dengan Konsentrasi Studi Jurnalisme.
Gadis kelahiran Madiun, 14 Juli 1996 ini adalah sosok sosok yang menarik. Ya, setidaknya bagiku. Gadis yang pernah menjadi Asisten Dosen (Asdos) Matakuliah "Teori Komunikasi 1" ini tak hanya cerdas, ia juga piawai dalam memainkan sejumlah instrumen musik seperti piano, gitar, dan biola. Gaya yang luwes dan bicaranya yang lugas membuatnya cepat disukai oleh orang-orang.Â
Salah satu yang sangat lekat dengannya adalah lagu Hari Minggu. Lagu tersebut ia tulis pada pertengahan tahun 2017. Hari Minggu mengisahkan pengalaman Kinkin ketika masih berpacaran dengan sang mantan kekasih. Hubungan jarak jauh, alias LDR, membuat mereka hanya memiliki hari Minggu untuk dapat saling bertemu. Hari Minggu menjadi hari yang spesial dan dinanti-nantikan olehnya.Â
Berbekal spesialnya hari Minggu dan perasaan yang ada, tercetuslah penulisan lagu ini.Â
Bila kita benar-benar menyimak MV Hari Minggu, kita akan menyadari bahwa Hari Minggu sesungguhnya merupakan kisah yang menyedihkan. Di bagian akhir MV kita dapat melihat bahwa kecna pada hari Minggu yang dialami seperti dikatakan oleh liriknya, hanyalah ilusi.Â
Meski Hari Minggu merupakan single pertama dalam produksi rekaman, namun, Hari Minggu bukanlah lagu pertama yang ditulis oleh Kinkin. Jauh sebelumnya sudah ada banyak lagu yang ia tulis.Â
Pengakuan
Setelah rilisnya Hari Minggu, Kinkin kembali merilis single kedua berjudul "Di Langit Abu-abu". Di Langit Abu-abu bukanlah lagu yang menceritakan keadaan langit yang mendung atau semacamnya, tetapi menceritakan tentang masa putih abu-abu, alias masa SMA. Mengisahkan Kinkin yang sewaktu SMA menyukai salah seorang teman prianya.
Di hari kelulusan ia mengungkapkan rasa sukanya kepada temannya ini, meski ia sudah tahu bahwa temannya ini menyukai orang lain. Di Langit Abu-abu mau menyampaikan pesan bahwa lebih baik kamu mengungkapkan perasaanmu kepadanya, namun juga tidak memaksakan kita akan disukai balik.Â
Kedua single tersebut tersedia di Spotify. Untuk single Hari Minggu sendiri tersedia versi MV yang dapat dinikmati di Youtube.Â
Pemantik
Kinkin memiliki sosok idola, seorang penyanyi, pemusik, juga sekaligus penulis lagu. Sosok tersebut adalah Taylor Swift, penyanyi asal Amerika Serikat yang lagu-lagunya sering merajai tangga musik internasional. Kinkin bercerita bahwa Taylor merupakan sosok yang menginspirasinya dalam berkarya. Lagu Taylor yang berjudul "You Belong With Me" merupakan pemantik baginya dalam berkarya di bidang seni musik.Â
Taylor yang memakai pengalaman hidupnya dalam menulis lagu, menyadarkan Kinkin bahwa ia pun dapat demikian.Â
Ada juga Monita Tahalea yang turut menginspirasi Kinkin dalam memasukkan emosi ke dalam lagu yang ia tulis. Tak heran kedua single-nya ini begitu nyaman di telinga. Tak hanya lirik yang terasa bersahabat, warna musiknya pun terasa seperti teman yang begitu akrab dengan diri kita.Â
Seni dan Akademik
Gadis 22 tahun ini memiliki banyak prestasi. Tak hanya unggul di bidang seni musik, di bidang akademik pun ia tak kalah unggul.Â
Pada tahun 2017 yang lalu ia bersama salah satu teman satu kampus kami, Yosepha Debrina (Eva), berkesempatan mewakili UAJY pergi ke Korea Selatan untuk mempresentasikan hasil riset mereka bedua. Presentasi tersebut adalah bagian dari kompetisi 2017 International Student Writing on Girl's Health, acara tahunan yang diselenggarakan oleh Ewha Womans University, Korea Selatan.Â
Dalam presentasi riset tersebut, Kinkin dan Eva mengkat isu pembalut bagi wanita korban di  pengungsian.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H