Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiga Warna Bersaudara

3 Juli 2018   08:29 Diperbarui: 3 Juli 2018   09:00 2773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku Merah, dia Kuning, dan dia Hijau

Bertiga adalah kami

Kamilah yang berjasa mencegah duka yang berasal dari jalan

inilah kenyataan kami di negeri pertiwi

aku merah

awal nyalaku hanyalah angin lalu

kalian hanya mendengarkan dan melaksanakan perintahku kala sudah lama nyalaku

aku meminta kuning untuk memberitahukan pada kalian bahwa aku kan hadir

kalian meremehkan dan mengabaikan kuning

kalian dirasuki iblis mana?

kalian kian memacu kecepatan 

tak ingin mendengarkan kami

aku adalah kuning

aku diminta oleh merah untuk berkata kepada kalian

nyalaku ialah permintaan untuk melambat

dan berhenti apabila merah hadir unjuk diri

aku bukan pemacu, aku adalah rem untukmu

begitulah semestinya

mengapa kalian mengalihkan makna dan pesan dari nyalaku?

aku adalah hijau

aku yang paling kalian cintai

kalian berharap aku tak pernah usai

benar, bukan?

aku pun ingin begitu

namun, aku sadar bila terjadi maka duka dan amarah kan merasuk dan bergempita

aku harus pergi sesaat

Mengertilah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun