Banyak dari antara kita, atau bahkan hampir semua di antara kita sering keliru dalam diksi "usia" dan "umur". Misalnya:
"Kamu umur berapa sekarang?"
"Umur berapa lulus SMA-nya?"
"Aku lulus SMA umur 17 tahun"
dan sebagainya.....
Diksi "umur" dalam kalimat tanya dan kalimat pernyataan seperti di atas adalah SALAH.
"Umur" berbeda dengan "usia" merupakan kata yang maknanya berbeda. Titik kontras perbedaan makna antara kedua kata tersebut adalah, umur bermakna sisa waktu hidup, sedangkan usia bermakna waktu hidup yang telah ditempuh semenjak lahir.
Salah satu bentuk kalimat yang betul dalam penggunaan diksi "umur" bisa kita amati pada lirik lagu ulang tahun, "panjang umurnya, panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia........"
Penggunaan diksi "umur" pada lirik tersebut sudah tepat. Karena memberikan pernyataan harapan bahwa sisa waktu hidup (umur) yang bersangkutan (yang berulang tahun) panjang atau lama.
Apabila kita menanyakan umur seseorang, maka makna sebenarnya dari kalimat tanya itu adalah suatu yang kurang/tidak sopan, karena dalam artian kasar menanyakan "kamu kapan mati?"
Namun, dalam komunikasi sehari-hari hal ini tidak benar dimaknai. Seolah antara "umur" dan "usia" artinya sama saja.
Dalam bahasa inggris pun terdapat dua kata serupa, yakni "age" dan "life". Umur disepadankan dengan kata "life", dan usia disepadankan dengan kata "age".
Jadi, jangan sampai salah memakai diksi ya, karena penggunaan dikai yang berbeda tentu maknanya juga berbeda, terkhusus dalam penulisan formal maupun kegiatan formal lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H