Berbicara mengenai mana yang lebih tepat, apakah sistem yang menyesuaikan aktor, ataukah aktor yang menyesuaikan sistem adalah persoalan sudut pandang. Menurut saya, keduanya tidak berjauhan secara waktu. Namun, dominan pada aktor yang menyesuaikan sistem.
Ketika organisasi dibentuk pada awalnya, sekelompok orang berkumpul dan menentukan bentuk organisasinya. Organisasi ini dibentuk karena adanya kepentingan mereka, sehingga bentuk serta sistem dari organisasi ini lahir dengan menyesuaikan para aktor yang mendirikan organisasi tersebut. Namun, untuk selanjutnya akan berbeda penyesuaiannya. Jika pada awalnya sistem dari organisasi yang menyesuaikan aktor, selanjutnya adalah aktor yang akan menyesuaikan sistem dari organisasi yang telah berdiri tersebut.
Sebagai contoh, beberapa orang jurnalis profesional yang memiliki idealisme yang sama akan bersihnya jurnalisme di negaranya bergabung membentuk dan mendirikan medianya sendiri. Media ini dibentuk dengan prinsip, nilai, aturan yang telah ditetapkan oleh para jurnalis pendirinya. Kemudian media ini resmi berdiri, dan dibuka lowongan pekerjaan. Aktor pendiri telah menetapkan kriteria bagi mereka yang akan bekerja di media ini, sehingga orang yang mau bekerja di media ini harus menyesuaikan diri dengan media tersebut.
Contoh di atas menggambarkan bahwa ketika organisasi telah ada, maka aktorlah yang seharusnya menyesuaikan sistem dari sebuah organisasi. Bila sistem yang menyesuaikan aktor organisasi, maka tidal akan ada perkembangan baik dari organisainya maupun aktornya. Namun, bila aktor yang menyesuaikan sistem organisasi, maka baik organisasi maupun aktor dalam organisasi tersebut akan berkembang.
Sudut pandang ini didukung dengan artikel berjudul "Strategi Tepat untuk Pengembangan SDM dalam Perusahaan" (Utami, 2017), yang mana dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa pengembangan SDM perlu dilakukan dalam meningkatkan kinerja karyawan dan produktivitas organisasinya.
Pelatihan, pendidikan, pembinaan, serta perekrutan anggota adalah beberapa poin tebal dalam artikel ini yang menekankan dinamisme pada anggota atau aktor. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan aktor yang sesuai klasifikasi anggota bagi organisasi. Dengan demikian, mobilitas, produktivitas serta aktor yang dinamis adalah hal yang penting dipantau dan ditekankan dalam hal ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H