Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Baru: Privasi & Pirasi

22 Juli 2017   18:19 Diperbarui: 22 Juli 2017   20:16 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

*artikel ini ditulis oleh Petra Yodinaro Juno sebagai tugas akhir mata kuliah Perkembangan Media 

 Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu informasi (pernyataan) oleh seseorang kepada orang lain (Ruben & Steward, 1998). Dalam hal ini yang terlibat adalah manusia sebagai pelaku. Lasswell (1948) mengungkapkan bahwa definisi komunikasi dapat dipahami dengan menjawab "Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?".

Dalam Nurudin (2007), terdapat 4 era atau periode dalam perkembangan komunikasi yakni: periode kesukuan, periode tulisan, periode mesin cetak, dan periode elektronik yang kita jalani saat ini. Dalam perkembangannya, media bertahap dari media non-eletronik ke media elektronik. Kemudian media elektronik berkembang lagi memunculkan terobosan baru yang dikenal sebagai media baru, yakni distribusi informasi melalui jaringan internet. Dari internet atau media baru ini memunculkan berbagai ciptaan baru berupa media sosial (social media). Selain itu, melalui media baru berbagai layanan fisik seperti surat, koran, majalah, kantor, dapat kita akses atau konversikan dengan pemanfaatan media baru. Hasilnya berupa e-mail, portal berita online, layanan pemerintahan online (misalnya, mengurus pembuatan paspor secara online). Setiap periode komunikasi memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing, termasuk pada periode elektronik, khususnya pada media baru ini. Karena kebebasan dan tidak tampaknya tepi dari media baru, jutaan informasi elektronik kita menjadi suatu kerisauan akan perlindungan serta keamanannya. Persoalan privasi merupakan persoalan klasik yang jauh sebelumnya sudah ada sebelum media baru muncul, dan hal ini konsisten terbawa sampai ke media baru.

Apa kekurangan dalam perkembangan media, yakni pada media baru?

Masing-masing dari kita memiliki informasi yang hanya ingin kita bagikan secara individual, seperti nomor telepon, alamat rumah dan e-mail. Informasi yang seperti ini kita jaga agar tidak diketahui oleh publik, karena apabila informasi seperti hal ini bocor ke publik informasi ini bisa digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk kepentingan mereka. 

Seperti para pengiklan yang dapat memakai informasi tersebut untuk mengirimkan pesan iklan yang tidak kita inginkan. Singkatnya, privasi merupakan wilayah atau informasi yang kita lindungi dari publik. Ada pembatasan dalam information sharing , di mana dalam teori Manajemen Privasi Komunikasi (West & Turner, 2007), publik diasumsikan mengorganisir informasi yang dapat dibagikan ke ranah publik dan informasi mana yang di-keep.Namun, sering terjadi kebocoran informasi elektronik baik itu informasi mengenai e-mail dan data e-mail kita, juga pada media sosial dan produk media baru lainnya. 

Beberapa informasi terkadang diperjualbelikan di internet. Asumsi lain dalam Manajemen Privasi Komunikasi adalah bahwa manusia adalah pembuat dan pengikut peraturan. Dalam Teori Determinasi Teknologi (Nurudin, 2007), manusia melakukan pengembangan teknolohi sedemikian rupa untuk mempermudah aktivitasnya. Teknologi atau perkembangan ini juga turut membentuk peradaban atau budaya manusia itu sendiri. Teori ini menhelaskan bagaimana manusia kini memiliki budaya informasi digital (elektronik) sebagai adaptasi perkembangan teknologi media baru. Banyak bidang yang menuntut sumber daya manusianya untuk melakukan fitting terhadap budaya komunikasi terbaru. Karena kebutuhan akan layanan dari media baru, resiko invasi terhadap privasi mau tidak mau dilewati saja bahkan terkadang dianggap bukan sebagai suatu resiko. Penyedia membuat peraturan, dan pengguna mengikuti aturan meski mereka tidak memahami dengan betul aturan dari penyedia yang sebenarnya dapat saja menjebak pengguna sebagai domba di peternakan untuk kemudian dapat diperjualbelikan data atau informasinya di pasar.

Invasi terhadap Privasi

  • 1. Monitoring

Di internet terdapat banyak informasi yang memungkinkan orang lain dapat mengawasi aktivitas kita dengan mudah. Segala aktivitas yang kita lakukan secara online akan memiliki rekaman. Di setiap kita mem-posting gambar, video maupun tulisan di internet akan tersalin dan dapat  di akses oleh orang lain. Melalui informasi maupun file yang kita posting di internet, orang lain dapat mengawasi aktivitas kita.

  • 2. Seling Information

Terdapat banyak perusahaan internet yang memiliki data kita menjual informasi kita, misalnya kepada perusahaan iklan yang berburu informasi perilaku konsumen. Perusahaan diwajibkan untuk memberitahukan ke orang-orang ketika mereka mengumpulkan data dan membagikannya. Akan tetapi, mereka mengakali hal ini dengan mencantumkan pengungkapan tersebut dalam cetakan yang berukuran kecil dan bahkan tampak tersembunyi, sehingga pengguna harus menerima ketentuan tersebut untuk mengakses situs tersebut. namun, beberapa perusahaan gagal dalam menjaga kerahasiaan informasi tersebut.

  • 3. Identity Theft

Kebangkitan internet memunculkan adanya resiko terhadap pencurian identitas. Hal ini merupakan umpan dari ketidakberdayaan konsumen dalam mengontrol siapa yang dapat mengakses informasi yang sensitif dan bagaimana membuatnya aman. Pelaku kejahatan pencurian identitas (data) bisa membuat kita luput dalam menjaga informasi kita, yang berujung pada pencurian identitas. Informasi yang menjadi kunci dalam pencurian identitas ini adalah nama, tanggal lahir, serta nomor keamanan (PIN atau password). Sejumlah pelaku pencurian identitas ini bahkan tak perlu mengontak target untuk mendapatkan informasi bersangkutan, mereka biasanya meng-hack ke suatu database dan mengambil apa yang mereka perlukan.

  • 4. Hijacking

Hijacking merupakan bentuk invasi berupa pembajakan komputer (sistem). Setiap perangkat seperti komputer, tablet, maupun handphone memiliki identitas yang kita sebut dengan IP Address. IP Address merupakan numerik unik yang menjadi identitas dari setiap perangkat yang dapat tersambung dengan internet. Hal ini dimanfaatkan oleh para pengiklan agar iklan mereka dapat disebarkan kepada para pengguna (perangkat) dengan melacak lewat IP Address ini. Seperti saat anda memakai jasa pencarian yang disediakan oleh Google, kita sering melihat pencarian teratas yang tidak ada hubungannya dengan apa yang hendak kita cari. Situs teratas yang ditampilkan oleh Google ini merupakan iklan. Para pengiklan membayar Google untuk menampilkan iklan ini ke laman pencarian, sehingga terkadang kita menganggap bahwa situs-situs ini ialah situs yang akan kita tuju. Rating situs ini juga dinilai dari IP Address.

  • 5. Infecting

Ada banyak hacker yang menciptakan virus komputer untuk mengkorupsi file-file komputer. Tak seperti bentuk invasi terhadap privasi yang lain yang mencoba menarik keuntungan dari kita, bentuk invasi ini lebih kepada untuk merusak informasi kita. Virus merupakan elemen tersembunyi dari kode komputer yang tidak dapat berjalan di komputer bila komputer tersebut belum diaktifkan. Virus komputer menyebar dengan mudah. Setiap saat pengguna komputer menyimpan program yang terinfeksi ke dalam file yang berakibat virus ikut tersimpan. Ketika komputer dinyalakan, virus ikut beroperasi. Ketika file yang terinfeksi dimuat ke komputer lainnya, virus ikut termuat. Ketika komputer terhubung ke suatu jaringan, virus akan ikut terhubung.

Opini Publik

Privasi menjadi suatu isu yang sangat penting belakangan ini. Permasalahan utama ini terkait atau mengarah pada internet. The Pew Internet & American Life Project dalam Media Literacy oleh Potter (2011) melaporkan dua konklusi kuat dari survei masyarakat Amerika dan pengguna internetnya. Pertama, pengguna internet di Amerika secara lebih menginginkan presumsi dari privasi ketika mereka sedang online. Kedua, sebagian besar pengguna internet tidak mengetahui dasar dari bagaimana kegiatan online mereka diamati, dan mereka tidak menggunakan perlengkapan/alat yang tersedia untuk menjaga diri mereka.

Strategi Perlindungan Privasi

  • Mencari informasi tentang diri kita.
  • Mengkoreksi informasi yang sekiranya tidak betul, atau tidak lagi sesuai dengan diri kita.
  • Berhati-hatilah dalam mem-posting hal-hal yang berkaitan dengan diri kita.
  • Skeptis terhadap permintaan informasi.
  • Selalu mempelajari perlindungan privasi.
  • Gunakan perlindungan terhadap spam yang bagus di komputer.
  • Atur browser internet ke "disallow cookies as the default".

KESIMPULAN

Majunya perkembangan media tentunya merupakan upaya untuk memperbaiki ataupun mempermudah manusia dari kerumitan dan keterbatasan dari media sebelumnya. Setiap media membawa keunggulannya, namun turut serta pula kelemahan dari media tersebut. Privasi merupakan masalah klasik yang tidak hanya terjadi pada aktivitas bermedia, tapi juga jauh sebelumnya pada non-media. Sampai pada media baru, masalah klasik ini tetap terbawa, bahkan bisa jadi semakin parah. Kecerdasan publik dalam memilih dan menentukan pemakaian media (khususnya media baru) merupakan literasi awal untuk mencegah invasi terhadap privasi yang kini semakin beragam bentuk dan tujuannya.


Daftar Pustaka

Lasswell, H. D. (1948). The Stucture and Function of Communication in Society. New York: Harper and Bros.

Potter, W. J. (2011). Media Literacy Edition 5th Edition. California: SAGE Pulications.

Ruben, B. & Stewart, L. (1998). Communication and Human Behavior. Boston: Allyn and Bacon.

West, R. dan Turner, H. L. (2007). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi.Singapore: McGrow-Hill International Edition.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun