Hijacking merupakan bentuk invasi berupa pembajakan komputer (sistem). Setiap perangkat seperti komputer, tablet, maupun handphone memiliki identitas yang kita sebut dengan IP Address. IP Address merupakan numerik unik yang menjadi identitas dari setiap perangkat yang dapat tersambung dengan internet. Hal ini dimanfaatkan oleh para pengiklan agar iklan mereka dapat disebarkan kepada para pengguna (perangkat) dengan melacak lewat IP Address ini. Seperti saat anda memakai jasa pencarian yang disediakan oleh Google, kita sering melihat pencarian teratas yang tidak ada hubungannya dengan apa yang hendak kita cari. Situs teratas yang ditampilkan oleh Google ini merupakan iklan. Para pengiklan membayar Google untuk menampilkan iklan ini ke laman pencarian, sehingga terkadang kita menganggap bahwa situs-situs ini ialah situs yang akan kita tuju. Rating situs ini juga dinilai dari IP Address.
- 5. Infecting
Ada banyak hacker yang menciptakan virus komputer untuk mengkorupsi file-file komputer. Tak seperti bentuk invasi terhadap privasi yang lain yang mencoba menarik keuntungan dari kita, bentuk invasi ini lebih kepada untuk merusak informasi kita. Virus merupakan elemen tersembunyi dari kode komputer yang tidak dapat berjalan di komputer bila komputer tersebut belum diaktifkan. Virus komputer menyebar dengan mudah. Setiap saat pengguna komputer menyimpan program yang terinfeksi ke dalam file yang berakibat virus ikut tersimpan. Ketika komputer dinyalakan, virus ikut beroperasi. Ketika file yang terinfeksi dimuat ke komputer lainnya, virus ikut termuat. Ketika komputer terhubung ke suatu jaringan, virus akan ikut terhubung.
Opini Publik
Privasi menjadi suatu isu yang sangat penting belakangan ini. Permasalahan utama ini terkait atau mengarah pada internet. The Pew Internet & American Life Project dalam Media Literacy oleh Potter (2011) melaporkan dua konklusi kuat dari survei masyarakat Amerika dan pengguna internetnya. Pertama, pengguna internet di Amerika secara lebih menginginkan presumsi dari privasi ketika mereka sedang online. Kedua, sebagian besar pengguna internet tidak mengetahui dasar dari bagaimana kegiatan online mereka diamati, dan mereka tidak menggunakan perlengkapan/alat yang tersedia untuk menjaga diri mereka.
Strategi Perlindungan Privasi
- Mencari informasi tentang diri kita.
- Mengkoreksi informasi yang sekiranya tidak betul, atau tidak lagi sesuai dengan diri kita.
- Berhati-hatilah dalam mem-posting hal-hal yang berkaitan dengan diri kita.
- Skeptis terhadap permintaan informasi.
- Selalu mempelajari perlindungan privasi.
- Gunakan perlindungan terhadap spam yang bagus di komputer.
- Atur browser internet ke "disallow cookies as the default".
KESIMPULAN
Majunya perkembangan media tentunya merupakan upaya untuk memperbaiki ataupun mempermudah manusia dari kerumitan dan keterbatasan dari media sebelumnya. Setiap media membawa keunggulannya, namun turut serta pula kelemahan dari media tersebut. Privasi merupakan masalah klasik yang tidak hanya terjadi pada aktivitas bermedia, tapi juga jauh sebelumnya pada non-media. Sampai pada media baru, masalah klasik ini tetap terbawa, bahkan bisa jadi semakin parah. Kecerdasan publik dalam memilih dan menentukan pemakaian media (khususnya media baru) merupakan literasi awal untuk mencegah invasi terhadap privasi yang kini semakin beragam bentuk dan tujuannya.
Daftar Pustaka
Lasswell, H. D. (1948). The Stucture and Function of Communication in Society. New York: Harper and Bros.
Potter, W. J. (2011). Media Literacy Edition 5th Edition. California: SAGE Pulications.
Ruben, B. & Stewart, L. (1998). Communication and Human Behavior. Boston: Allyn and Bacon.
West, R. dan Turner, H. L. (2007). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi.Singapore: McGrow-Hill International Edition.