Kontributor terbesar terhadap total sampah nasional Indonesia bukanlah sampah plastik, tetapi sampah makanan. Sebanyak 40,6% dari total sampah nasional Indonesia adalah sampah makanan, sementara sampah plastik hanya 18,1% (data SIPSN 2022). Risaikel hadir sebagai solusi untuk masalah sampah makanan yang, tanpa diketahui oleh banyak orang, menjadi kontributor terbesar terhadap total sampah nasional kita.
Awalnya, empat founder bergabung dengan ekosistem GN1000SD 2023 dari Hub 12 Sulawesi Utara. Kemudian Risaikel didirikan pada tahap Hack4ID x Bank Indonesia di Sulawesi Utara pada tanggal 7-8 Juli 2023. Lalu pada National Hacksprint sebagai salah satu peserta Hub 12 Sulawesi Utara. Terakhir Pada National Bootcamp sebagai salah satu peserta tersisa Hub 12 Sulawesi Utara.
Founder Risaikel
Terdapat 4 anggota dari Risaikel yaitu Fidelis Richard Montolalu selaku founder dan Shergio Ramanda Yusuf, Priska Sembel Wondal dan Wesly Pieters merupakan anggota tim dari Risaikel.
Filosofi Risaikel
Dikutip dari Instagram Risaikel, Nama Risaikel diambil dari Recycle yang berarti Daur Ulang, namun dibuat versi bahasa lokal, agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penggunaan dengan kata dalam asal dalam bahasa Inggris. Logo Risaikel dibuat dengan menggabungkan huruf 'e' dan icon recycle, sedemikian rupa sehingga terlihat seperti tanda panah yang berputar namun tetap membentuk huruf e. Warna Hijau diambil agar selaras dengan tema lingkungan dan pertanian.
Apa Itu Risaikel
Menurut Leyne Sagay yang merupakan Regional Ops Manager 1000 Startup Digital Sulawesi Utara dari Forum 1000 Startup Digital menyebutkan Risaikel adalah startup yang terbentuk pada tahapan Hack4ID X Bank Indonesia | Digital Farming di Sulawesi Utara pada Juli 2023 lalu. Berawal dari mencari masalah yang bisa di solusikan, akhirnya memilih topik sustainable environment khususnya pengolahan limbah makanan dan menurut Leyne Sagay juga Risaikel adalah startup yang berfokus pada pengolahan limbah makanan yang ada di Sulawesi Utara yang kemudian akan diolah menjadi pupuk organik.
Fokus utama Risaikel adalah pada pengolahan sampah makanan dengan tujuan untuk mengubahnya menjadi produk atau bahan yang dapat digunakan kembali, mendukung konsep daur ulang dan pengelolaan limbah makanan untuk menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.
Saat penulis berada di Ruang Rapat F. J. Tumbelaka, Kantor Gubernur Sulawesi Utara. Penulis melihat presentasi dari Fidelis Richard Montolalu, dan penulis mengetahui jika Startup Risaikel sudah mulai berjalan dengan mengolah sampah makanan yaitu ampas dari kopi, yang didapatkan dari partner Risaikel yaitu Coffee Shop di Kota Manado yaitu Karasko dan Redo Coffee. Tujuan dari Tim Risaikel lebih dulu mengolah sampah ampas kopi karena mudah diolah dan mudah didapatkan.
Kesimpulan
Risaikel, sebuah startup yang diinisiasi oleh empat founder, muncul sebagai respons terhadap permasalahan serius sampah makanan di Indonesia. Data SIPSN 2022 menunjukkan bahwa sampah makanan menyumbang 40,6% dari total sampah nasional, melebihi kontribusi sampah plastik yang hanya 18,1%. Risaikel berfokus pada pengolahan limbah makanan, dengan tujuan menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan melalui konsep daur ulang. Dengan memulai dari pengolahan ampas kopi, Risaikel telah memulai langkah pertamanya dalam menghadapi tantangan sampah makanan di Sulawesi Utara.
Sumber: Willmet
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H