Beberapa siswa pernah mengajukan izin kepada saya saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, hanya untuk pulang ke rumah dan buang air.Â
Awalnya, saya menanggapinya dengan gelak tawa. Namun, setelah melihat kondisi toilet siswa, saya merinding. Ternyata memang toilet yang mereka gunakan sangat jorok.
Banyak siswa tampaknya tidak peduli terhadap kebersihan toilet. Padahal, seharusnya ada dua hal yang mereka perhatikan saat menggunakan toilet, masuk dalam keadaan bersih dan keluar juga dalam keadaan bersih.
Tapi ini? Masuk dalam keadaan bersih, lalu keluar meninggalkan toilet dalam kondisi jorok. Mereka dengan sekehendak hati meninggalkan hasil buangan tanpa rasa tanggung jawab.
Puncaknya, saya sampai tidak habis pikir ketika melihat kondisi toilet di masjid sekolah. Bagaimana mungkin ada air seni yang sengaja dibuang ke dalam ember yang disediakan di toilet?
Ini beneran terjadi loh. Tahun ini, 2024, di era perkembangan teknologi informasi yang luar biasa. Bahkan, informasi tentang kebersihan toilet dan etika penggunaannya pasti mudah diakses. Tapi kok bisa ya, mereka sejorok itu?
Jangankan di toilet siswa, kadang saya sendiri harus menahan diri untuk tidak buang air karena ada bekas-bekas tinja yang belum tersiram dengan sempurna.
Kondisi ini sebenarnya menjadi pangkal masalah bagi kita semua. Menahan buang air besar atau kecil terlalu lama dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Ada mekanisme tubuh yang terganggu ketika hal ini dilakukan.
Misalnya, menahan buang air besar bisa menyebabkan sembelit. Lebih mengerikan lagi, menahan buang air kecil berulang kali dapat menyebabkan infeksi saluran kemih atau bahkan pembentukan batu ginjal akibat zat-zat yang seharusnya dibuang justru mengendap dan mengkristal.
Selain itu, kebersihan air di toilet juga sangat penting. Dinas kesehatan di kota kami pernah mengadakan sosialisasi tentang hubungan kebersihan air di toilet dengan berbagai penyakit, termasuk penyakit kelamin.
Artinya, kebersihan toilet harus menjadi perhatian utama. Sayangnya, banyak dari kita masih tidak menyadari hal ini, baik siswa, guru, maupun warga sekolah lainnya yang menggunakan toilet.