Kekhawatiran muncul ketika kita melihat perubahan kebijakan kurikulum yang menghilangkan mata pelajaran ini dari beberapa tingkatan pendidikan.Â
Saya khawatir pemerintahan baru mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang pentingnya PKWU. Pendidikan di masa kini tidak cukup hanya mengandalkan prestasi akademik semata.Â
Anak-anak harus siap menjadi individu yang mandiri secara finansial, mampu berpikir kreatif, dan berinovasi. PKWU mengajarkan keterampilan-keterampilan ini secara langsung.Â
Dengan adanya mata pelajaran ini, siswa dapat memahami bagaimana merancang produk, menganalisis pasar, hingga memulai usaha sederhana yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Pemerintahan Prabowo-Gibran perlu mempertimbangkan secara serius dampak dari menghilangkan PKWU dari kurikulum.Â
Mempertahankan dan bahkan mengembangkan PKWU bukan hanya soal mata pelajaran, ini adalah soal membekali generasi muda dengan keterampilan praktis yang sangat mereka butuhkan di dunia yang terus berubah ini.
Dengan mengintegrasikan PKWU ke dalam kurikulum, kita tidak hanya mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di dunia kerja, tetapi juga membangun karakter kewirausahaan yang kuat dalam diri mereka.Â
Keterampilan ini akan membekali mereka untuk menjadi inovator dan pemimpin masa depan, siap berkontribusi dalam menciptakan solusi bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Wasana Kata
Apa yang saya sampaikan mungkin terdengar sepele bagi sebagian orang, tetapi saya berbicara dari pengalaman dan keprihatinan yang mendalam.Â
Sebagai guru, orang tua, dan anggota masyarakat, saya merasakan langsung dampak kebijakan full day school yang telah diterapkan.Â