Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Starlink, Harapan Baru Indonesia Emas 2045

25 Mei 2024   11:14 Diperbarui: 25 Mei 2024   13:27 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: KOMPAS.com dari SHUTTERSTOCK/HADRIAN

Internet starlink, simple, powerfull, dan unlimited. Benar-benar menjadi sebuah harapan baru bagi Indonesia. Starlink menjadi sebuah jawaban bagi daerah-daerah yang selama ini benar-benar tanpa akses internet.

Jika biasanya untuk jangkauan internet pada suatu daerah membutuhkan upaya yang besar, dengan berbagai pemasangan utilitas jaringan, pemancar, jaringan fiber, dan belum lagi menembus birokrasi yang mungkin sangat membutuhkan waktu yang panjang, Starlink menjadi sebuah solusi atas kebuntuan ini. Tinggal tancap lalu gas! Starlink is On!

Semudah itu, bisa dilakukan secara mandiri bahkan bagi siapapun yang tidak paham dengan jaringan internet. Tidak perlu lagi berharap-harap kapan dilewati utilitas jaringan internet, pokoknya internet Starlink benar-benar menjadi jawaban bagi akses internet.

Tentunya kesempatan ini seharusnya menjadi sebuah kesempatan berharga bagi pemerintah untuk menggenjot berbagai program digitalisasi pelayanan publik oleh pemerintah. Sebagai contoh, identitas kependudukan digital (KTP digital) dan juga rupiah digital.

Ada satu lagi yang paling penting yang dapat terdampak baik dengan adanya internet Starlink, yaitu dunia pendidikan!

Kesetaraan Akses Internet

Internet Starlink yang simple dan powerfull memberikan harapan baru bagi kesetaraan akses internet di seluruh Indonesia.

Saya masih mengingat perjuangan salah satu rekan saat PPG dulu, bagaimana dia harus berjuang untuk berpindah-pindah tempat bahkan sampai meninggalkan rumah demi mendapatkan sinyal terbaik untuk mengikuti Zoom pada gelaran PPG di 2022 yang lalu. 

Atau salah satu kisah yang dituturkan oleh dosen kami saat gelaran PPG 2022 yang lalu, bagaimana begitu hebatnya perjuangan salah satu mahasiswa peserta PPG asal Indonesia Timur yang harus naik ke gunung, membuat tenda sekadarnya hanya untuk mendapatkan satu hal "sinyal" internet.

Saya yakin banyak lagi kisah lain yang tidak kalah dramatisnya dengan beberapa cerita di atas. Intinya adalah tidak semua daerah di Indonesia tercakup oleh internet. 

Beberapa daerah, terutama di perkotaan, mungkin akan mendapatkan sinyal penuh untuk akses internet, namun pada daerah yang lain kualitas internet bisa jadi tidak sama atau malah tidak ada. Ada kesenjangan akses internet antar tiap daerah.

Jelas ini memicu kesenjangan informasi yang berujung pada kesenjangan kompetensi antar tiap daerah. Dengan adanya internet Starlink diharapkan akses internet mampu menembus sekolah-sekolah pelosok, terluar, terdalam, dan juga terpencil. 

Harapan ini sejalan dengan berbagai program pemerintah dalam peningkatan kompetensi guru yang seringkali dikemas dalam moda daring, seperti PPG atau Guru Penggerak.

Tentunya ini menjadi sebuah kesempatan baik untuk meningkatkan berbagai kompetensi yang diinginkan oleh guru yang notabene sebagai garda terdepan pendidikan bangsa.

Pembelajaran Berkualitas

Internet Starlink memberikan kemudahan dalam akses internet dan menjadikan belajar sebagai sebuah pengalaman berkualitas.

Beberapa materi membutuhkan simulasi sebagai pelengkap penalaran yang tidak mungkin bisa diperoleh hanya dengan mengandalkan imajinasi semata. 

Sebagai contoh adalah materi mata pelajaran biologi tentang mekanisme penghantaran impuls, bagaimana potensial aksi menjadi sebuah sarana dalam menghantarkan impuls, atau bagaimana proses terbukanya gerbang kalsium pada terminal akson yang akan menjadi prekursor fusi vesikel neurotransmiter dengan membran terminal akson.

Membacanya saja pasti sudah membuat pusing, apalagi jika materi ini hanya disampaikan oleh guru dengan metode ceramah saja. Jangankan berimajinasi membayangkan prosesnya di dalam pikiran kita, untuk paham saja hanya dengan melalui metode ceramah sungguh sangat sulit.

Untung saat ini dunia internet menyediakan berbagai akses media pembelajaran dengan berbagai materi pembelajaran berikut simulasi pada materi tersebut. 

Pertanyaannya adalah bagaimana jika tidak ada akses internet? Bisa kita bayangkan, bagaimana kualitas pembelajarannya? Tentu akan terjadi perbedaan kompetensi sebagai hasil pembelajaran antara siswa dengan sekolah yang memiliki akses internet penuh dibandingkan dengan siswa dari sekolah yang tanpa internet.

Pembuka Cakrawala Berpikir

Internet Starlink yang mampu mencapai sekolah-sekolah pelosok tanpa akses internet merupakan harapan baru untuk membuka cakrawala berpikir siswa di manapun mereka berada.

Jika saat ini sebagai guru kita tetap memposisikan diri menjadi satu-satunya sumber materi dan informasi bagi siswa, pandangan ini harus segera kita ubah. 

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seharusnya menjadikan guru hanya sebagai fasilitator pembelajaran, tentunya tanpa melupakan pendidikan karakter.

Lalu bagaimana dengan sekolah-sekolah tanpa akses internet? Mau tidak mau, guru menjadi satu-satunya sumber materi dan informasi bagi siswa. 

Hingga pada akhirnya, cakrawala berpikir siswa juga sebanding dengan seberapa besar kompetensi yang dimiliki oleh guru.

Dengan adanya akses internet, cakrawala berpikir siswa akan terbuka jauh lebih luas dan lebih maju sesuai dengan kodrat zaman. 

Tidak perlu keliling dunia untuk mengetahui seluruh isi dunia, cukup berada di depan layar gadget, mereka mampu mengembara ke seluruh penjuru dunia.

Menuju Indonesia Emas

Yuk, kita nantikan harapan baru bagi Indonesia dengan internet Starlink ini.

Tentunya, dengan berbagai kolaborasi yang dipimpin oleh pemerintah, sebab jangan sampai masuknya internet Starlink ke Indonesia justru akan menimbulkan kekisruhan yang baru bagi penyedia jasa internet yang hadir jauh sebelum internet Starlink diajak masuk ke Indonesia. 

Atau mungkin dengan memilih segmen yang berbeda untuk Starlink? Internet bagi daerah-daerah terluar yang benar-benar minim fasilitas?

Pendidikan seharusnya menjadi sektor yang sangat terdampak dengan masuknya internet Starlink ke Indonesia. Kehadiran Starlink diharapkan menjadi harapan baru bagi Indonesia. Seharusnya, ini akan segera menghapus narasi sekolah daerah terpencil, sekolah tertinggal, dan sekolah terluar. 

Apalagi untuk sekolah-sekolah yang menerima dana BOS, saya yakin pasti akan sangat mampu untuk menghadirkan internet Starlink di sekolah, terutama bagi sekolah-sekolah yang saat ini masih belum terakses oleh internet. 

Tentunya, ini kabar baik bagi dunia pendidikan, kesempatan bagi para guru pada daerah terpencil (tanpa akses internet) untuk terus meng-upgrade diri dengan berbagai akses informasi yang ada di internet.

Begitu juga dengan berbagai program peningkatan kompetensi guru yang diselenggarakan oleh pemerintah, tidak ada alasan lagi bagi para guru untuk tidak mengikuti kegiatan tersebut. 

Bagi para siswa, ini sebuah hal yang sangat seru, sebab mereka akan mendapatkan pengalaman belajar yang luar biasa dengan adanya internet. 

Penetrasi internet dalam dunia pendidikan tidak hanya sekadar sebagai sumber materi semata, namun juga bagaimana internet mampu mengubah pola pikir dan membekali siswa dengan berbagai kompetensi sesuai dengan kodrat zaman.

Dengan ini diharapkan mereka akan menjadi generasi-generasi tangguh yang mampu mengolah berbagai potensi diri untuk menggapai kesejahteraan, sehingga menjadikan Indonesia tanpa kelaparan, tanpa kemiskinan, dan tanpa kesenjangan untuk Indonesia Emas di 2045 nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun