Maka wajar jika mereka merasa punya hak prerogatif untuk pilih-pilih mantu. Berharap saja semoga saat pertemuan pertama ada klik yang terjadi. Kalau sudah gini, baru bisa lanjut.
Kalau ternyata pada pertemuan awal ataupun pertemuan selanjutnya dirasa tidak ada kecocokan, maka lebih baik ditinggalkan. Sebab rumusnya satu; "akan lebih mudah merawat chemistry dibandingkan membangun chemistry".
Memahami Harapan Tersemat
Menikah ini juga untuk kebahagiaan keluarga masing-masing. Pastinya banyak harapan yang masing-masing tersemat pada masing-masing pihak.Â
Pernah berbincang dengan salah satu teman yang sampai saat ini masih menunda untuk menikah. Alasannya adalah memilih pasangan yang nanti bakalan mau untuk tetap tinggal bersama dengan mertua setelah menikah.Â
Saya sepakat dengan sikapnya yang tegas untuk menentukan pilihan. Bagaimanapun tidak mungkin kita mengindahkan keberadaan orang tua pasangan kita.
Ini adalah hal kedua yang menjadi penentu baik atau buruknya chemistry antara mertua dan menantu. Sebagai orang baru yang bakalan jadi menantu pastinya kita harus paham tentang seluk beluk rumah dan keinginan orang tua calon pasangan kita.Â
Jangan sampai nanti beliau maunya ke kanan kita yang kekiri. Mau sampai kapan punya chemistry, sedangkan di awal saja sudah gak sepakat.Â
Kalau memang kita merasa tidak sanggup untuk sesuai dengan apa yang dimaukan oleh orang tua calon pasangan kita, ya lebih baik mundur. Sebab menikah ini kan tidak hanya untuk kebahagian berdua semata.
Maka ketika kita dirasa tidak mampu untuk memenuhi harapan dari masing-masing keluarga, ya lebih baik mundur saja deh jangan paksain.
Sekufu
Ini opsional sih, jika dua di atas sudah oke sepertinya tidak masalah. Tapi bagi yang benar-benar ingin jauh dari potensi ketidakcocokan dengan mertua, ini bisa jadi sebuah alasan yang masuk akal.Â
Coba bayangkan jika anda dan mertua punya hobi yang sama, pasti asyik kan. Gak perlu waktu lama untuk membangun chemistry, yang perlu adalah bagaimana menyuburkan chemistry itu sendiri jika memang sudah sekufu dengan mertua kita.