Stop Sok Peduli
Peduli dengan kantor di mana kita bekerja itu adalah kewajiban. Tapi jangan pernah menganggap hal itu adalah beban kita semata.
Kantor di mana kita bekerja bukan milik kita semata, jangan membebankan diri menanggung semua hal untuk nama baik kantor dengan seorang diri.
Tentunya yang namanya kantor pemberi kerja terdiri dari berbagai bidang, dan gak perlu lah kita harus pasang badan untuk bidang yang bukan bidang kita.Â
Walau kadang rasa kepedulian terhadap nama baik kantor tetap tak terbendung, yah kita harus sadar diri, tidak etis lah kita mengerjakan pekerjaan yang bukan pekerjaan kita.
Saya juga peduli dengan kantor, kadang juga terpantik untuk seolah-olah menjadi pahlawan demi kantor.Â
Namun tetap ingat etika kerja yang harus kita terapkan, jangan pernah mengerjakan pekerjaan seolah-olah demi kantor kita bekerja yang pekerjaan itu bukan tupoksi kita.
Lebih baik lakukan pekerjaan terbaik sesuai dengan tupoksi kita. Teman lain yang tidak bekerja sesuai dengan tupoksinya, biarlah atasan yang akan melakukan evaluasi.
Ingat Rumah
Dengan dorongan ini seengak-enggaknya jadi mikir, gak-gak lagi lah kita sok-sok sibuk, mengorbankan waktu tidak bersama dengan keluarga, yang nyatanya hanya tersibukkan dengan hal yang tidak produktif.
Produktivitas palsu ini bak candu. Seolah kita sibuk bekerja padahal hasilnya nihil. Bisa dibilang saya juga tipe-tipe workaholic. Namun kadang apa yang saya kerjakan itu sebenarnya produktivitas palsu semata.
Berangkat kerja si berangkat kerja. Laptop juga sudah dibuka, masalahnya kadang kerjaan gak kelar-kelar karena harus nyambi hal-hal yang tidak penting bagi tupoksi kita.Â
Masalahnya ini menjadi candu, sebab berbagai kesibukan di kantor dengan berkumpul bersama dengan teman-teman kantor ini sungguh menyenangkan. Sampai-sampai kadang lupa waktu ketika sudah berada di kantor.