Kedekatan saya dengan ayah memang tidak sedekat dengan ibu. Namun, setelah kepergian ayah, saya baru menyadari betapa peran seorang ayah memiliki makna yang tak kalah pentingnya dibandingkan dengan peran ibu.
Ayah cenderung permisif, berbeda dengan ibu yang mengharuskan saya melakukan segala sesuatu dengan batasan aturan. Meskipun begitu, ayah mampu mengisi kekosongan dalam pola pengasuhan yang dijalankan oleh ibu.
Kadang, ayah dan ibu saya juga berperan layaknya "good cop" atau "bad cop", Â menjadi penyeimbang saat saya melakukan kesalahan. Ibu umumnya memberikan teguran keras, sedangkan ayah menjadi sosok yang netral, memberikan dukungan mental agar kami sadar akan kesalahan kami. Ini terbukti efektif dan memberikan tempat perlindungan setiap kali kami melakukan kesalahan, dan peran ini adalah peran yang diambil oleh ayah kami.Â
Ayah bukan hanya sebagai penopang kehidupan keluarga, tetapi juga menjadi pahlawan dalam menjaga kesehatan mental keluarga serta menciptakan keluarga yang sejahtera, nyaman, penuh kasih, serta mampu menumbuhkan anak-anak yang beradab.
Dalam rangka memperingati Hari Ayah Nasional, melalui tulisan ini, saya ingin berbagi cerita tentang peran seorang ayah di keluarga. Fatherlessness atau ketiadaan figur ayah dapat memberikan dampak serius pada perkembangan anak-anak, semoga dengan cerita berbagai peran ayah ini dapat menjadi kisah yang menginspirasi bagi para ayah ataupun calon-calon ayah.Â
Berdasarkan pengalaman pribadi, saya ingin berbagi cerita bagaimana ayah saya menjalankan perannya sebagai seorang ayah, serta bagaimana saya mencoba meneladani dan memperkuat peran ayah sebagai fondasi asuhan di dalam keluarga kami.
Support SystemÂ
Bukan hanya sebagai penopang materi, tetapi sebagai pendukung penuh dalam segala aspek. Ini membentuk fondasi keluarga yang kuat, menghindarkan keluarga dari kekurangan figur ayah.Â
Seringkali ayah membantu ibu dalam mencuci baju, mencuci piring, bahkan membantu menyapu halaman. Semua itu dilakukan oleh ayah tanpa mengeluh atau protes kepada ibu.
Ayah menjadi sosok yang siap tanggap terhadap segala kerepotan ibu di rumah. Ayah juga selalu tak sungkan membantu ibu saat memasak, seperti membantu memarut kelapa atau memindahkan nasi dari dandang ke wadah nasi.
Ini bukan masalah gender, melainkan bagaimana ayah bisa menjadi support system bagi ibu, menjadi pendukung bagi istri. Bantuan dari ayah bukanlah hal remeh, terutama bagi seorang ibu, karena ini menjadi bukti kecintaan ayah terhadap ibu dan keluarga.
Sekali lagi, ini bukan masalah laki-laki atau perempuan. Hingga saat ini, di beberapa rumah tangga, masih ada yang menganut paham patriarki, di mana laki-laki sebagai ayah justru mendapatkan dukungan penuh dari ibu.