Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang serius, yaitu darurat perundungan. Fenomena perundungan telah menyebar dan memengaruhi banyak aspek kehidupan anak-anak di negara ini. Sebagai orang tua yang merasa prihatin dengan kondisi ini, saya ingin berbicara tentang pentingnya membentuk karakter anak-anak kita agar mereka terbebas dari pelaku perundungan.Â
Perundungan bukan hanya masalah sekolah atau lingkungan sekitar anak-anak kita, tetapi juga masalah sosial yang harus kita hadapi bersama sebagai masyarakat.Â
Pengalaman dalam peran saya sebagai orang tua telah membuktikan bahwa ada prinsip-prinsip penting yang, jika diterapkan dengan benar, dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang lebih kuat, percaya diri, dan peduli terhadap orang lain.Â
Dari pengamatan lingkungan dan terinspirasi oleh salah satu murid kami yang mampu melawan perundungan, penulis menyadari bahwa ada kondisi tertentu yang rentan membuat anak menjadi korban perundungan.Â
Dari pemahaman tentang kondisi ini, penulis menerapkan berbagai langkah dalam asuhan anak-anak penulis untuk memastikan mereka terbebas dari perundungan, karena perundungan adalah masalah mental, bukan sekadar masalah niat dari pelaku.
Dalam opini ini, mari kita membahas lima prinsip ini dengan lebih mendalam dan melihat bagaimana mereka dapat menjadi fondasi yang kuat dalam mencegah perundungan dan membentuk karakter yang anti perundungan pada anak-anak.Â
Saya percaya bahwa melalui pemahaman bersama tentang pentingnya mendidik anak-anak kita secara benar, kita dapat membantu Indonesia mengatasi darurat perundungan ini dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.Â
Pertama, Mengikutkan Anak dalam Berbagai Kegiatan
Dengan cara ini, mereka akan lebih mampu menghadapi tekanan sosial dan tidak akan mudah diidentifikasi sebagai "freak" yang rentan menjadi sasaran perundungan.
Sejak mulai memasuki usia sekolah, saya dan istri telah menjadikan sebuah prinsip sebagai pedoman dalam mendidik anak-anak kami mengasah mental dan karakter anak adalah tugas penting yang harus dilakukan oleh orang tua. Salah satu cara terbaik yang kami temukan untuk mencapai hal ini adalah dengan mengikutkan anak dalam berbagai kegiatan.Â
Kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, seperti olahraga, seni, atau bergabung dalam klub sosial, telah menjadi wadah yang berharga bagi anak-anak kami untuk mengembangkan minat dan keterampilan baru. Tapi yang lebih penting lagi, kegiatan-kegiatan ini telah membantu mereka memperluas jaringan sosial mereka.Â
Melalui berbagai aktivitas ini, anak-anak juga dapat memperoleh pengalaman berinteraksi dengan orang lain, belajar mendengarkan, berbicara dengan sopan, dan menghormati pandangan orang lain. Ini adalah keterampilan sosial penting yang akan membantu mereka merasa lebih nyaman dalam lingkungan sosial. Dengan demikian, anak-anak akan memiliki dasar yang kuat untuk bersosialisasi secara sehat dan tidak merasa aneh di antara teman-teman sebaya.Â
Dalam kegiatan-kegiatan tersebut, anak-anak akan bertemu dengan teman-teman sebaya yang memiliki minat yang sama. Ini memberi mereka kesempatan untuk membangun hubungan yang kuat, menghindari perasaan terisolasi, dan memperkuat keterampilan bersosialisasi.Â
Kedua, Menguatkan Keberanian
Dalam perjalanan membentuk karakter anak agar menjadi individu yang anti perundungan, penting untuk memahami bahwa keberanian adalah masalah mental, bukan fisik.Â
Kepada anak-anak kami, saya sering kali mengingatkan bahwa keberanian bukanlah sekadar masalah fisik, melainkan masalah mental.
Terlalu sering, kita melihat anak-anak yang lebih besar atau lebih tinggi menjadi bahan perundungan karena nyalinya ciut. Ini menunjukkan bahwa keberanian sejati bukanlah tentang ukuran atau kekuatan fisik, melainkan kemampuan mental yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan tekanan sosial.Â
Selama proses ini, penting untuk mengingatkan anak-anak bahwa keberanian tidak selalu berarti menghadapi konflik dengan agresi atau kekerasan.Â
Mereka dapat belajar untuk menyatakan pendapat mereka dengan hormat, menjaga batas-batas pribadi, dan menghindari situasi yang tidak aman tanpa merasa "lemah."Â
Dengan begitu, mereka akan mengembangkan keberanian yang berlandaskan pada kebijaksanaan dan kepedulian terhadap orang lain.Â
Melalui pembelajaran dan dukungan yang tepat, anak-anak dapat memperkuat keberanian mereka, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara mental. Hal ini akan membantu mereka menghadapi tekanan sosial dengan percaya diri, menjauhkan diri dari perundungan, dan menjadi individu yang kuat dan peduli terhadap lingkungan sekitar mereka. Keberanian adalah kunci utama dalam melawan perundungan, dan itu dapat tumbuh dan berkembang dalam setiap anak jika mereka memiliki dukungan yang sesuai dan kesempatan untuk belajar.
Ketiga, Melatih Anak Untuk Bisa Mempertahankan Haknya
Anak-anak perlu memahami bahwa hak-hak mereka sebagai individu harus dihormati oleh orang lain, dan mereka juga memiliki tanggung jawab untuk memastikan hak-hak tersebut tidak dilanggar.
Kami sering memberikan nasihat sederhana kepada anak-anak kami, "Nak, jika jajanmu atau alat tulismu direbut, ambil kembali, jangan cengeng." Pesan ini adalah bagian dari upaya kami dalam mendidik anak-anak agar menjadi individu yang anti perundungan.
Mengapa pesan ini penting? Karena sebagai orang tua, kami percaya bahwa penting untuk melatih anak-anak kami untuk bisa mempertahankan hak-hak mereka. Ini bukan hanya masalah fisik, seperti dalam contoh jajan atau alat tulis yang direbut, tetapi juga hak-hak sosial, seperti hak untuk dihormati, hak untuk diperlakukan dengan baik, dan hak untuk merasa aman di lingkungan mereka.
Mengajarkan anak-anak untuk bisa mempertahankan hak mereka adalah langkah penting dalam menghindari situasi perundungan. Mereka harus belajar bagaimana menyatakan pendapat mereka dengan tegas dan hormat, bagaimana menjaga batas-batas pribadi, dan bagaimana mengkomunikasikan ketidaksetujuan mereka dengan baik. Ini bukan hanya tentang mempertahankan diri secara fisik, tetapi juga tentang membangun keterampilan komunikasi yang kuat.Â
Dengan memahami dan mempraktikkan kemampuan untuk mempertahankan hak mereka, anak-anak akan lebih mampu menghindari perundungan dan menjauhkan diri dari situasi yang merugikan. Mereka akan menjadi individu yang tahu bagaimana menjaga integritas pribadi mereka tanpa harus menjadi agresif atau merasa tertindas.Â
Melatih anak-anak untuk bisa mempertahankan hak mereka adalah salah satu cara penting untuk membantu mereka tumbuh menjadi individu yang kuat dan peduli terhadap lingkungan sosial mereka.
Keempat, Latih Anak Menjadi Mandiri
Salah satu hal yang sangat penting dalam membentuk karakter anak yang anti perundungan adalah melatih mereka menjadi mandiri. Terlalu sering, sebagai orang tua, kita cenderung ingin melindungi anak-anak kita dari setiap rintangan dan kesulitan, namun ini bisa menjadi hambatan dalam perkembangan mereka.Â
Walaupun istri sering protes terhadap keputusan ini, saya telah konsisten dalam pendekatan ini: tidak pernah menolong anak-anak kami ketika mereka terjatuh. Saya membiarkan mereka untuk bangkit sendiri, tidak hanya sebagai upaya mendidik, tetapi juga untuk membantu mereka menyadari bahwa mereka bisa dan kuat, tidak perlu bersikap cengeng.
Mengapa pendekatan ini penting? Karena kami percaya bahwa anak-anak perlu diberikan kesempatan untuk belajar dan tumbuh melalui pengalaman mereka sendiri
Jangan terburu-buru untuk menolong anak ketika mereka menghadapi tantangan atau kesulitan. Biarkan mereka belajar bagaimana mengatasi masalah mereka sendiri dan berdiri kembali ketika mereka terjatuh. Ini adalah cara yang kuat untuk membangun rasa kemandirian yang sangat penting bagi anak-anak.
Selain itu, rasa kemandirian juga mengajarkan anak-anak untuk merasa memiliki kendali atas hidup mereka sendiri. Ini membantu mereka merasa lebih kuat dalam menghadapi tekanan sosial dan membuat keputusan yang baik. Mereka akan memiliki dasar yang lebih kokoh untuk tidak hanya melindungi diri mereka sendiri, tetapi juga mendukung orang lain dalam melawan perundungan.
Dalam rangka membangun karakter anak yang anti perundungan, latihlah mereka menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan mampu mengatasi berbagai tantangan. Ini adalah salah satu kunci untuk membantu mereka tumbuh menjadi individu yang kuat dan peduli terhadap lingkungan mereka, serta mengurangi risiko perundungan di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Kelima, Jangan Selalu Menyalahkan Anak
Menyalahkan anak tidak hanya merusak rasa harga diri mereka, tetapi juga bisa membuat mereka merasa rendah diri dan frustasi. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi lebih cenderung terisolasi dan menjadi sasaran empuk perundungan.Â
Alih-alih menyalahkan anak secara langsung, cobalah untuk memahami akar masalahnya. Ini bisa melibatkan percakapan yang terbuka dan jujur dengan anak untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Selain itu, penting juga untuk mengajarkan anak tentang tanggung jawab dan konsekuensi dari tindakan mereka. Ini bukan tentang menyalahkan, tetapi tentang membantu mereka memahami dampak dari tindakan mereka. Dengan memberikan pemahaman yang baik tentang konsekuensi, anak-anak akan lebih mampu membuat keputusan yang bijak.
Dengan menghindari menyalahkan anak, kita membantu mereka merasa lebih diterima dan didukung. Ini adalah langkah penting dalam membangun kepercayaan diri dan rasa harga diri yang kuat. Dengan merasa dihargai dan didukung, anak-anak akan lebih mampu berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan menghindari perundungan. Dengan cara ini, kita dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang kuat dan peduli terhadap lingkungan mereka, serta mengurangi risiko perundungan di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Bersama Melawan Perundungan
Ketika kita menghadapi darurat perundungan yang mengancam anak-anak kita, peran orang tua menjadi semakin penting dalam mempersiapkan mental anak-anak agar mereka tidak menjadi sasaran perundungan.
Lumayan, beberapa tips di atas telah terbukti efektif hingga saat ini, menjadikan anak-anak kami individu yang kuat dan anti perundungan.Â
Mereka telah belajar bagaimana melawan teman-teman yang mungkin mencoba menjajaki mereka sebagai calon korban perundungan.Â
Kepercayaan diri mereka meningkat karena memiliki banyak teman dan merasa mampu melakukan banyak hal secara mandiri, dan ini adalah pencapaian yang sangat membanggakan.
Bahkan, kami mendengar dari salah satu guru kelas bahwa anak-anak kami menjadi anak-anak yang aktif dalam melindungi diri mereka sendiri dan teman-teman mereka. Mereka memiliki kemampuan untuk menghalau usaha-usaha iseng dari teman-teman mereka yang mungkin ingin mencoba berbuat usil terhadap anak-anak kami.
Sebagai orang tua, kita memiliki kekuatan untuk membentuk karakter anak-anak kita, memberikan dukungan emosional, dan mengajarkan keterampilan sosial yang diperlukan agar mereka tumbuh menjadi individu yang kuat dan anti perundungan. Ingatlah bahwa setiap tindakan kita, setiap kata-kata kita, dan setiap pelajaran yang kita berikan memiliki dampak besar dalam membentuk dunia anak-anak.Â
Mari jadikan rumah kita sebagai tempat aman di mana anak-anak merasa didengar dan diterima. Dan, yang tak kalah pentingnya, mari ajarkan mereka untuk selalu menghormati orang lain, menjaga batas-batas pribadi, memiliki rasa empati, dan mampu berdiri teguh ketika dihadapkan pada tekanan sosial.
Dengan peran orang tua yang kuat, kita dapat membantu anak-anak kita menjadi individu yang kuat dan anti perundungan. Bersama-sama, mari berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi mereka, di mana perundungan tidak memiliki tempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H