Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mencegah Perundungan: Lima Kunci Mendidik Anak yang Tangguh

8 Oktober 2023   21:50 Diperbarui: 11 Oktober 2023   22:09 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perundungan | sumber: shutterstock via kompas.com

Mengapa pesan ini penting? Karena sebagai orang tua, kami percaya bahwa penting untuk melatih anak-anak kami untuk bisa mempertahankan hak-hak mereka. Ini bukan hanya masalah fisik, seperti dalam contoh jajan atau alat tulis yang direbut, tetapi juga hak-hak sosial, seperti hak untuk dihormati, hak untuk diperlakukan dengan baik, dan hak untuk merasa aman di lingkungan mereka.

Mengajarkan anak-anak untuk bisa mempertahankan hak mereka adalah langkah penting dalam menghindari situasi perundungan. Mereka harus belajar bagaimana menyatakan pendapat mereka dengan tegas dan hormat, bagaimana menjaga batas-batas pribadi, dan bagaimana mengkomunikasikan ketidaksetujuan mereka dengan baik. Ini bukan hanya tentang mempertahankan diri secara fisik, tetapi juga tentang membangun keterampilan komunikasi yang kuat. 

Dengan memahami dan mempraktikkan kemampuan untuk mempertahankan hak mereka, anak-anak akan lebih mampu menghindari perundungan dan menjauhkan diri dari situasi yang merugikan. Mereka akan menjadi individu yang tahu bagaimana menjaga integritas pribadi mereka tanpa harus menjadi agresif atau merasa tertindas. 

Melatih anak-anak untuk bisa mempertahankan hak mereka adalah salah satu cara penting untuk membantu mereka tumbuh menjadi individu yang kuat dan peduli terhadap lingkungan sosial mereka.

Keempat, Latih Anak Menjadi Mandiri

Salah satu hal yang sangat penting dalam membentuk karakter anak yang anti perundungan adalah melatih mereka menjadi mandiri. Terlalu sering, sebagai orang tua, kita cenderung ingin melindungi anak-anak kita dari setiap rintangan dan kesulitan, namun ini bisa menjadi hambatan dalam perkembangan mereka. 

Walaupun istri sering protes terhadap keputusan ini, saya telah konsisten dalam pendekatan ini: tidak pernah menolong anak-anak kami ketika mereka terjatuh. Saya membiarkan mereka untuk bangkit sendiri, tidak hanya sebagai upaya mendidik, tetapi juga untuk membantu mereka menyadari bahwa mereka bisa dan kuat, tidak perlu bersikap cengeng.

Mengapa pendekatan ini penting? Karena kami percaya bahwa anak-anak perlu diberikan kesempatan untuk belajar dan tumbuh melalui pengalaman mereka sendiri

Jangan terburu-buru untuk menolong anak ketika mereka menghadapi tantangan atau kesulitan. Biarkan mereka belajar bagaimana mengatasi masalah mereka sendiri dan berdiri kembali ketika mereka terjatuh. Ini adalah cara yang kuat untuk membangun rasa kemandirian yang sangat penting bagi anak-anak.

Selain itu, rasa kemandirian juga mengajarkan anak-anak untuk merasa memiliki kendali atas hidup mereka sendiri. Ini membantu mereka merasa lebih kuat dalam menghadapi tekanan sosial dan membuat keputusan yang baik. Mereka akan memiliki dasar yang lebih kokoh untuk tidak hanya melindungi diri mereka sendiri, tetapi juga mendukung orang lain dalam melawan perundungan.

Dalam rangka membangun karakter anak yang anti perundungan, latihlah mereka menjadi individu yang mandiri, percaya diri, dan mampu mengatasi berbagai tantangan. Ini adalah salah satu kunci untuk membantu mereka tumbuh menjadi individu yang kuat dan peduli terhadap lingkungan mereka, serta mengurangi risiko perundungan di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Kelima, Jangan Selalu Menyalahkan Anak

Menyalahkan anak tidak hanya merusak rasa harga diri mereka, tetapi juga bisa membuat mereka merasa rendah diri dan frustasi. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi lebih cenderung terisolasi dan menjadi sasaran empuk perundungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun