Terkadang, dalam circle pertemanan tersebut, perselingkuhan dianggap sebagai bahan pameran. Mereka menjadikan lingkungan pertemanan ini sebagai panggung untuk memamerkan hubungan terlarang mereka.
Yang lebih tidak masuk akal adalah bagaimana reaksi teman-teman di dalam circle tersebut justru mendukung keberlangsungan perselingkuhan.Â
Alih-alih memberikan nasihat atau mengecam perilaku tersebut, teman-teman justru sering kali menunjukkan rasa ingin tahu dengan pertanyaan seperti "sudah kemana saja dan apa yang telah kamu lakukan selama perselingkuhan ini?"Â
Bukannya menasehati, keingintahuan teman-teman justru menjadi pemicu semangat bagi para peselingkuh, dan hasilnya adalah mereka semakin menjadi-jadi dalam hubungan terlarang ini.
Tidak dapat disangkal bahwa fenomena ini terasa tidak masuk akal, namun demikian, itulah realitas yang sering kali terjadi dalam lingkaran pertemanan seputar perselingkuhan.Â
Dalam situasi ini, persahabatan sering kali berperan dalam memperkuat hubungan terlarang, menciptakan dinamika yang membingungkan dan rumit. Â
Ketiga, Nagih pada Sensasi Percintaan Terlarang: Seperti Candu Emosional
Tidak dapat dipungkiri bahwa menjalani hubungan yang telah berlangsung bertahun-tahun, terutama sebagai pasangan suami atau istri, dapat membuat hubungan menjadi monoton dan membosankan.Â
Ini adalah pengalaman yang manusiawi, sebab cinta seringkali berperilaku seperti dahaga di tengah cuaca panas yang terik. Awalnya, ketika kita pertama kali merasakan kebahagiaan cinta, rasanya luar biasa.
Namun, apa yang terjadi ketika kita sudah "meminum" cinta dalam berbagai bentuknya berulang kali? Mirip dengan minum air dalam botol, setelah beberapa saat, tenggorokan kita tidak lagi merasa dahaga, bahkan kita mungkin merasa eneg, mual, atau bosan karena kebutuhan untuk cinta sudah terpenuhi.
Ini juga sering terjadi dalam hubungan manusia. Kekhawatiran dan rasa deg-degan yang kita rasakan saat pertama kali jatuh cinta, ketika pertama kali menjalin hubungan, seringkali seperti naik roller coaster emosi yang membuat hidup semakin hidup.
Momen-momen di mana jantung kita berdebar kencang karena adrenalin dan gairah cinta seringkali menjadi penyebab kecanduan bagi beberapa orang, seperti candu tembakau yang selalu membuat ingin lagi.Â