Dari 3,9 juta pegawai yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil ada sejumlah 1,2 juta pegawai negeri sipil yang merupakan guru sisanya di isi dengan berbagai jabatan profesi yang lain seperti medis, teknis dan dosen.
Gaji memang naik sayangnya harga barang yang kadung naik juga tetap tak terkejar oleh daya beli seorang guru. Apalagi bagi guru yang belum sertifikasi ya, dengan gaji golongan III a yang hampir sama dengan upah minimum kota apalagi yang bisa dikejar.Â
Mau punya rumah, pengen punya mobil, rasanya jauh panggang dari api jika hanya mengandalkan gaji PNS bulanan dan segera bisa memiliki keduanya kecuali ada tambahan lain ya.Â
Kudu berbulan-bulan menaruh kesabaran untuk menabung dalam tiap gajian sehingga bisa beli tanah, bangun rumah dan punya mobil bagi seroang guru yang belum sertifikasi, itupun dengan mengencangkan ikat pinggang seiring dengan berbagai kebutuhan yang selalu naik tak terkejar harganya. Sehingga ini membuka celah bagi para lembaga penyelenggara pinjaman untuk menawarkan pinjaman kepada rekan guru yang segera ingin memiliki semuanya.Â
Bagi guru yang sudah menerima tunjangan sertifikasi kadang justru terjebak dengan cicil mencicil pinjaman sebab merasa ada penghasilan lain yang bisa diandalkan selain gaji. Justru ini menjadi jebakan psikologis sehingga profesi guru menjadi profesi paling banyak yang jatuh pada berbagai pinjaman.Â
Wasana Kata
Data yang disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersumber dari hasil Lembaga Riset No Limit Indonesia sebagaimana dikutip oleh KOMPAS.id seharusnya menjadi data hidup bagi pemerintah pusat.Â
Tidak mandeg hanya sekedar menjadi pengetahuan semata tapi justru seharusnya ada langkah kongkrit dari pemerintah untuk mengetahui dan mengatasi mengapa profesi guru menjadi profesi terbanyak yang terlilit oleh pinjaman.
Guru adalah profesi strategis dalam pengantar dan pembentuk peradaban sebuah negara. Di tangan guru lah lahir berbagai macam profesi penyokong kejayaan negeri. Dari profesi akar rumput sampai presiden juga lahir dari tangan seorang guru, maka penting mengurai fenomena banyaknya profesi guru terlilit pinjaman.Â
Guru adalah roda penggerak pendidikan, dan apakah mungkin mereka akan tetap fokus pada tupoksi yang di emban jika kehidupan mereka saja masih terlilit pinjaman. Diduga kondisi ini bisa jadi sebuah cerminan belum optimalnya kesejahteraan guru.