Ketiga, balas yang sudah dibaca
Selain terkesan abai terhadap pesan yang disampaikan, tidak membalas pesan yang sudah dibaca juga layaknya tidak menghormati individu pengirim pesan.Â
Hal ini juga memberikan kesan angkuh dan acuh pada teman yang mengirim pesan. Lagi-lagi juga sama loh komunikasi daring dengan luring, gimana kalau kita tanya dengan teman trus gak dijawab, padahal teman tersebut sudah manggut-manggut tanda mengerti dengan apa yang kita bicarakan, kesal gak? kesal kan.
Seolah kita tidak dihargai loh, dicuekin, padahal lo sudah dibaca, bisa-bisanya ditinggal gitu aja tanpa balas pesan yang sudah dibaca, bisa overthingking juga bagi yang pesannya gak dibalas.
Berbagai persangkaan buruk bisa muncul hanya gara-gara pesan yang tidak dibalas, jangan-jangan gak suka ni sama aku, jangan-jangan dia marah ni sama aku, atau jangan-jangan dia gak setuju ni sama aku, atau berbagai dugaan yang lain.
Rasanya gak nyaman loh, ada rasa penasaran di dada kenapa pesannya sudah dibaca namun tidak dibalas.Â
Sebab yang namanya sebuah perpesanan lazimnya ada sebuah afirmasi yang menunjukkan bahwa pesan telah sampai, dimengerti sehingga pemberi pesan pun paham bahwa tujuan berkirim pesan sudah tercapai.
Tapi apa jadinya ketika tidak di balas?
Keempat, balas tulisan dengan tulisan
Jangan apa-apa dibalas dengan emoticon atau sticker ya, kasih effort dikit lah. Balas tulisan dengan tulisan, balas sticker dengan sticker, jentikan jari-jari pada keyboard hanya sebentar dan tidak lama kok.Â
Kasian juga pemberi pesan uda capek-capek ngetik hanya dibalas dengan emoticon atau sticker. Rasanya gak worth it, serasa pesan kita ini disepelekan.
Padahal apa susahnya si ngetik di keyboard untuk balas pesan, hargailah orang lain sebagaimana dia telah memberikan usaha lebih untuk ngetik di keyboard.
Biasanya ini juga terjadi saat-saat berbalas pesan ucapan selamat, sudah diberikan ucapan selamat berbahagia yang panjang dengan berbagai do'a kebaikan, e.. dia nya hanya balas dengan emoticon atau sticker, sakit gak?