Loyalitas buta dapat merugikan diri sendiri dan mematikan jiwa demokrasi didalam berbangsa dan bernegara. Bayangkan dengan loyalitas buta maka kita menutup celah berpikir kritis dan menutup pemahaman kita agar bisa melihat dari berbagai sudut pandang, dan inilah yang menjadi racun di dalam demokrasi negeri ini.Â
Para loyalis buta ini berpotensi menjadikan tensi politik semakin tinggi dan rentan dengan berbagai gesekan.
Politik adalah sesuatu yang tidak bisa ditebak, kita sama-sama melihat bagaimana dulu Cak Imin juga dekat dengan Prabowo. Kadang mesra juga dengan Puan Maharani, dan ternyata pada akhirnya Cak Imin jatuh pada pelukan Anies dan Nasdem.Â
Sebagai mesin penggerak politik dan demokrasi loyalitas kita memang penting tapi apa jadinya ketika benar-benar menjadi loyalitas buta tanpa nalar kritis.Â
Situasi politik bisa berubah dalam waktu yang relatif singkat, dan perubahan ini lagi-lagi karena sebuah kepentingan. Manuver politik dari Anies dan Nasdem ini juga karena sebuah kepentingan yaitu bagaimana mencari potensi maksimal dalam meraup perolehan suara pada kontestasi politik di 2024 nanti.
Jadi sudah-sudah lah, jangan hanya karena pemilu presiden dan wakil presiden menjadikan hubungan kita dengan teman, tetangga dan keluarga menjadi rusak. Kadang kala saling adu dukungan juga hadir di sela-sela ngopi saat rehat dikantor.Â
Sepanjang penulis alami, kadang topik politik menjadi topik panas dalam obrolan. Bahkan ada beberapa rekan kerja penulis yang hubungannya menjadi rusak karena saling dukung pasangan calon.Â
Mendukung pasangan calon atau partai manapun tidak masalah, yang jadi masalah adalah ketika dukungan dan loyalitas itu menjadi loyalitas buta. Ketika loyalitas sudah membabi buta maka semua hal menjadi sensitif. Bahkan hanya sekedar gurauan saja dianggap sebuah ejekan untuk pasangan calon ataupun partai yang didukungnya.Â
Jadilah loyalis yang menggunakan logika berpikir kritis, buka pandangan dan pikiran kita dengan berbagai dinamika politik yang terjadi. Jangan korbankan berbagai hubungan kita hanya karena berbeda dukungan pada pasangan calon ataupun partai yang dicintai.Â
Ketiga, Jangan Saling Serang dan Menjatuhkan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!