Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ketika Rutinitas Kerja Memicu Ketertarikan Terlarang

7 Oktober 2023   10:06 Diperbarui: 10 Oktober 2023   17:26 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: KOMPAS.com dari UNSPLASH/JOE YATES 

Sumber gambar: KOMPAS.com dari UNSPLASH/JOE YATES 
Sumber gambar: KOMPAS.com dari UNSPLASH/JOE YATES 

Ada romantisme ketika kita berada di dalam mobil, dan musik melow mengisi seluruh ruang. Nada-nada yang lembut dan indah merayap ke dalam hati, membentuk romantisme yang hadir begitu tulus, dan mengubah perjalanan menjadi sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Rasanya, cinta tiba-tiba membara, seperti sebuah perasaan yang tumbuh begitu alami dan tak terduga.

Namun, penting untuk selalu mengingat bahwa momen ini seharusnya hanya diperuntukkan bagi pasangan suami dan istri. Tetapi, bagaimana jika situasi serupa terjalin saat kita bersama dengan rekan kerja? Ini adalah situasi yang sering kali tak dapat dihindari, terutama dalam perjalanan dinas atau kolaborasi proyek.

Ketika kita dihadapkan pada keadaan semacam ini, romantisme yang tumbuh bisa jadi adalah reaksi alami dari kebersamaan dan musik yang menyentuh hati. 

Namun, harus diingat bahwa romantisme semacam ini dapat berpotensi menggugah bibit-bibit cinta yang tak seharusnya tumbuh, terutama jika pertemuan semacam itu terulang dalam waktu yang singkat. 

Kenyataannya adalah, ketika kita bersama dengan seseorang secara terus-menerus, kadang perasaan empati akan mulai tumbuh, sebagaimana pepatah Jawa "witing tresno jalaran soko kulino", cinta tumbuh karena terbiasa

Pada awalnya, itu adalah hal yang wajar, namun seiring berjalannya waktu, empati bisa berubah menjadi simpati yang mendalam dan berbahaya, membawa kita pada kisah yang tak berujung, yakni perselingkuhan. 

Hal yang perlu ditekankan adalah bahwa kebersamaan bisa menjadi awal dari perselingkuhan, tanpa memedulikan status pernikahan. Momen seperti ini, yang muncul dalam sekejap karena alunan musik dan kebersamaan, dapat mengubah segalanya.

Kedua, Merasa Senasib Seperjuangan

Sumber gambar: KOMPAS.com dari SHUTTERSTOCK/THODONAL88 
Sumber gambar: KOMPAS.com dari SHUTTERSTOCK/THODONAL88 

Awalnya, mungkin kita hanya berbagi keluh kesah tentang pekerjaan, tetapi seiring berjalannya waktu, bisa jadi kita tanpa sengaja berbagi beban hidup pribadi. Fase ini bisa menjadikan rekan kerja yang berbeda jenis semakin akrab dan nyaman satu sama lain. 

Berada dalam divisi atau job desk yang sama membawa kita pada pengalaman berbagi beban pekerjaan yang intens. Keseringan berbagi beban dalam pekerjaan bisa membawa rasa kenyamanan yang terkadang membuat kita melupakan batasan.

Dalam sebuah divisi atau proyek, kesamaan visi memang penting untuk mencapai kesempurnaan dalam pekerjaan. Bayangkan jika kita berada dalam satu divisi atau proyek yang sama tetapi memiliki visi yang berbeda, akan seperti berjalan menuju arah yang berlawanan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun