Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Cuan dan Fleksibel, Buat Investor Saham Prospek Kerja Paling Menarik

25 Oktober 2022   17:07 Diperbarui: 26 Oktober 2022   09:15 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memperbanyak literasi agar meminimalisir kerugian (sumber gambar diambil dari journal.sociolla.com)

Melihat perkembangannya, sejak tahun 2021 jumlah investor saham telah meningkat 15,96% dari 3.451.513 di akhir tahun 2021 menjadi 4.002.289 pada akhir Juni 2022. Tren peningkatan tersebut telah terlihat sejak tahun 2020 ketika investor masih berjumlah 1.695.268. Uriep menambahkan, pada akhir semester I tahun 2022, investor saham didominasi oleh investor berusia di bawah 40 tahun, yaitu gen z dan milenial sebesar 81,64% dengan nilai aset yang mencapai Rp144,07 triliun, seperti dikutip dari Berita Pers ksei.co.id 9 Juli 2022.

Dari Berita Pers KSEI disebutkan bahwa pada akhir semester I tahun 2022 jumlah investor saham lebih dari 4 juta investor dan jumlah ini didominasi oleh gen z dan milenial sebesar 81,64%, berarti ada sebesar 3 juta investor yang berasal dari gen z dan milenial, pertumbuhan nya juga sangat besar terhitung 15,96% peningkatan investor dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2022. 

Investor saham sekarang seolah menjadi prospek kerja yang menarik bagi gen z dan milenial, menjadi jalan hidup bagi generasi tersebut. Terlihat dari animo yang sangat besar sebanyak 81,64% investor saham adalah gen z dan milenial. 

Walaupun angka tersebut merupakan angka generalisasi jumlah investor saham yang terdiri dari berbagai unsur profesi seperti karyawan swasta, pegawai negeri, guru dan pelajar, bukan tidak mungkin ke depan menjadi investor saham adalah prospek kerja yang dijadikan bukan sebagai pekerjaan paruh waktu lagi, tetapi menjadi pekerjaan yang utama, yaitu menjadi full time investor.

 Ilustrasi gambar seorang milenial yang bahagia melihat sahamnya naik (sumber gambar diambil dari bareksa.com)
 Ilustrasi gambar seorang milenial yang bahagia melihat sahamnya naik (sumber gambar diambil dari bareksa.com)

Berikut adalah dua alasan utama mengapa menjadi investor saham adalah sebuah prospek kerja menarik bagi gen z dan milenial saat ini.

Pertama, pertumbuhan investor gen z dan milenial semakin signifikan

Data pertumbuhan investor saham diambil dari ksei.co.id
Data pertumbuhan investor saham diambil dari ksei.co.id

Pertumbuhan jumlah investor ritel masih didominasi oleh kaum milenial atau usia di bawah 30 tahun sebesar 59,72% dari keseluruhan jumlah investor

Sebanyak 59,72% investor saham berusia 30 tahun ke bawah, sebuah indikator bahwa investasi saham sedang nge-hype di kalangan muda saat ini. 

Ditambah dengan banyaknya influencer saham yang beredar di media sosial manapun, IG, FB, TikTok yang selalu berbagi berbagai pengalaman menjadi investor saham dan betapa mudahnya menjadi investor saham, membuat profesi investor saham sebagai sesuatu yang kekinian. 

Branding "kekinian" dan "mudah"nya menjadi investor saham membuat para investor dari gen z dan milenial bermunculan. 

Banyaknya para investor saham membuat pasar modal menjadi ramai, dan ramainya pasar modal merupakan indikator positif investor saham untuk melakukan jual beli. 

Sebuah analogi sederhana adalah pasar, pasar yang menjual berbagai kebutuhan bagi masyarakat. Semakin ramai pasar oleh pengunjung, maka transaksi jual beli juga akan semakin ramai. Dan semakin ramai jual beli, maka semakin mudah juga dalam mengambil keuntungan. 

Begitu juga dengan pasar saham yang selama ini dikenal dengan pasar modal Bursa Efek Indonesia, ada setidaknya 749 perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Berarti ada 749 perusahaan yang bisa kita beli sahamnya di pasar saham tersebut. Tapi apa artinya 749 saham itu tanpa adanya pengunjung/ investor saham? 

Pasar modal akan mati karena transaksi juga mati. Dalam pasar pasti ada transaksi jual dan beli, 749 perusahaan telah menawarkan sahamnya, jika tidak ada yang membeli saham tersebut, maka pasar saham tersebut mati. Begitu juga jika tidak ada investor saham yang menjual saham nya tersebut, maka pasar saham tersebut akan mati. 

Data transaksi saham KAYU sumber gambar diambil dari ajaib.co.id
Data transaksi saham KAYU sumber gambar diambil dari ajaib.co.id

PT. Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) adalah perusahaan yang terletak di Surabaya, Jawa Timur. Bergerak dalam bidang usaha meliputi perdagangan, pengangkutan, pembangunan, jasa, pertanian, perbengkelan, dan percetakan. 

Sejak Januari 2017, kegiatan utama perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan produk kayu olahan, sedangkan sebelum Januari 2017 adalah perdagangan ayam karkas. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 2010. Merek dagang perusahaan adalah “Darbe Wood”, dikutip dari idnfinancials.com.

Dalam chart transaksi (order book), tidak ada investor saham yang akan membeli saham KAYU, terlihat dari kolom Bid yang tidak terisi oleh angka apapun, walaupun banyak yang sudah antri untuk menjual saham tersebut terlihat dari kolom Ask yang berada di sebelah kanan. Banyaknya lembar saham yang akan dijual bisa dilihat dari jumlah lot pada kolom sebelah kanan A.Lot (1 Lot = 100 lembar saham).

Dari chart transaksi saham KAYU, bisa kita lihat bahwa transaksi akan terhenti ketika para investor tidak melakukan transaksi, baik itu transaksi jual maupun transaksi beli. 

Sama juga analogi ketika di pasar, kalau hanya banyak yang jualan dan tidak ada pembeli, maka pasar tidak akan bergerak, transaksi mati, tidak ada laba dari hasil transaksi tersebut. Padahal dalam pasar, ramainya pembeli itu penting. Karena ramainya pembeli inilah maka arus cuan tetap terjaga. 

Sama dengan pasar saham ketika para investor baru bermunculan maka pasar pun akan ramai, ketika pasar ramai, transaksi jual beli juga akan ramai, dan ketika transaksi jual beli ramai maka potensi untuk mendapatkan cuan pun besar.

Dengan semakin hype-nya prospek kerja menjadi investor saham otomatis semakin ramai pula transaksi jual beli di pasar saham, dengan begitu potensi mendapatkan cuan pun semakin besar.

Maka tak salah kan jika alasan ini menjadikan investor saham adalah prospek kerja yang menarik bagi gen z dan milenial karena memiliki potensi cuan lebih tinggi seiring dengan pertumbuhan investor gen z dan milenial yang jumlahnya semakin naik secara signifikan.

Kedua, Flexible Working Arrangement

Flexible Working Arrangement (sumber gambar diambil dari journal.sociolla.com)
Flexible Working Arrangement (sumber gambar diambil dari journal.sociolla.com)

Flexible working arrangement (FWA), yakni konsep bekerja bagi pegawai dengan keleluasaan lokasi kerja, sehingga tidak menjadikan kantor sebagai satu-satunya ruang dan waktu untuk berkontribusi pada pekerjaan. Bekerja bisa dilakukan di rumah, kafe, atau coworking space yang kini tengah menjamur. Konsep ini semakin populer sejak semakin menjamurnya perusahaan rintisan (start-up company) yang sarat akan kemutakhiran teknologi, seperti dikutip dari news.detik.com

Menjadi investor saham juga fleksibel, tidak seperti pegawai yang terikat jam kerja dan berbagai aturan birokrasi yang rumit, menjadi investor saham ini bisa dilakukan secara mandiri oleh gen z dan milenial dimanapun dan kapanpun berada. 

Trend tentang konsep bekerja pun sekarang sudah bergeser. Gen Z dan milenial tidak lagi ingin terkekang oleh jadwal, seragam dan berbagai aturan perusahaan. 

Konsepnya adalah pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik dan profesional walaupun pekerja tidak on site. Mereka lebih menginginkan melakukan pekerjaan dengan konsep bekerja cerdas, efisien tenaga, maksimal dalam cuan. 

Konsep ini makin populer dengan semakin banyaknya aplikasi investasi saham, jadi para gen z dan milenial tidak perlu repot-repot hadir ke Bursa Efek Indonesia, cukup rebahan pilih saham yang akan di jual ataupun dibeli lalu klik oke, transaksi pun akan berjalan. 

Fleksibilitas ini sesuai dengan karakter gen z dan milenial dalam konsep menjalani sebuah pekerjaan sehingga membuat investor saham sebagai prospek kerja menarik bagi gen z dan milenial. 

Bagi investor saham jam kerja dimulai pukul 09.00 - 11.30 untuk sesi pertama, dan dimulai lagi pukul 13.30 - 14.49 untuk sesi kedua. Jam kerja ini juga bukan benar-benar jam kerja, tapi jam ini adalah jadwal buka tutup bursa saham di Bursa Efek Jakarta. 

Kita tidak perlu benar-benar meluangkan waktu dari jam buka bursa sampai dengan jam berakhir bursa melihat chart transaksi, cukup sekali transaksi pada pagi hari ataupun sore hari, pada paruh waktu berikutnya jika saham yang dibeli telah cuan maka transaksi jual bisa dilakukan.

Bagi saya secara pribadi, tidak sampai waktu 3 menit masuk ke bursa saham dan melakukan transaksi jual beli. Biasanya saya masuk pada pagi hari pada pukul 10.00 setelah melihat arah pergerakan saham sedang trend naik atau trend turun dan pada saat itulah saya melakukan transaksi beli. 

Pada sesi pasar saham kedua sekitar pukul 14.00 saya kembali melihat apakah saham yang dibeli tadi sudah cuan atau belum, jika sudah maka jual. 

Begitu konsepnya setiap hari, jika dihitung-hitung waktu dalam bursa saham maka kurang lebih hanya 30 menit maksimal saya melihat chart dan melakukan transaksi jual beli di pasar saham tersebut. 

Fleksibelnya jam kerja dan tidak adanya tuntutan dalam bekerja menjadikan pekerjaan sebagai investor saham ini sebagai sebuah prospek kerja yang menarik untuk dijalani gen z dan milenial.

Peringatan, "High Risk High Return"

Memperbanyak literasi agar meminimalisir kerugian (sumber gambar diambil dari journal.sociolla.com)
Memperbanyak literasi agar meminimalisir kerugian (sumber gambar diambil dari journal.sociolla.com)

Jangan lupakan, bahwa High Risk High Return, sebenarnya sama juga dengan usaha-usaha yang lain, ada potensi untuk cuan dan ada juga potensi untuk merugi. Saham menjanjikan keuntungan yang besar bagi para investor, di sisi lain ada potensi rugi yang besar pula bagi para investor saham.

Investor saham adalah prospek kerja cerdas dan memiliki potensi besar dalam mendapatkan cuan. Jumlah investor saham yang semakin bertumbuh dan fleksibilitas kerja menempatkan pekerjaan ini sebagai pekerjaan paling prospek bagi gen z dan milenial ataupun generasi setelah kami. 

Apalagi generasi yang akan datang adalah generasi penikmat kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin bertumbuh, rasanya kefleksibelan dan potensi cuan yang tinggi ini akan menempatkan pekerjaan menjadi investor saham sebagai prospek kerja yang paling diminati. 

Tapi jangan lupakan dibalik fleksibilitas dan potensi cuan yang besar, di sisi lain saham adalah instrumen investasi yang memiliki potensi risiko rugi yang tinggi juga. 

Satu yang paling penting bagi gen z dan milenial saat ini adalah, selain semangat untuk menjadi investor saham, jangan lupakan semangat untuk literasi saham, agar potensi risiko yang terjadi dapat diminimalisir. 

Bagaimana, apakah Anda tertarik menjadi investor saham?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun