Sesal pasti terjadi, mungkin di dalam hati Ayu menyalahkan diri sendiri kenapa dulu tidak peduli tentang informasi obat yang dikonsumsinya setiap hari. Padahal dampak buruk ini mungkin bisa saja di cegah ketika dulu Ayu proaktif dalam pencarian informasi mengenai obat yang dikonsumsinya.
Kalau saat ini semestinya kita bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan dalam konsumsi obat dengan melihat berbagai informasi yang ada di internet. Tinggal kita saja yang perlu kreatif dan proaktif dalam mencari informasi tentang obat yang kita konsumsi, ditambah verifikasi informasi melalui layanan konsultasi via daring sehingga informasi tentang obat tersebut tingkat validnya lebih tinggi.
Mungkin literasi digital tidak sepenuhnya menjadi solusi utama sebuah pencegahan dari dampak buruk penggunaan obat, tetapi minimal dengan literasi digital ini membuat kita lebih paham obat apa yang kita konsumsi; apakah berbahaya atau tidak, jika memiliki dampak buruk yang besar dibandingkan kemanfaatannya, maka kita bisa memilih untuk menghentikan penggunaan obat tersebut, ataupun memilih alternatif mengonsumsi obat lain yang memiliki dampak resiko paling minimal.Â
Semoga bermanfaat, salam sehat selalu untuk kita semua, salam literasi, semangat terus untuk berliterasi digital agar semakin bijak dalam menentukan pilihan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H