Mohon tunggu...
Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

3 Langkah Literasi Digital Sederhana dalam Pencegahan Bahaya Obat

22 Oktober 2022   06:18 Diperbarui: 23 Oktober 2022   05:07 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencegah lebih baik daripada mengobati (Ilustrasi gambar diambil dari paragram.id)

Pengalaman Ayu menjadi sebuah pengalaman yang sangat berharga. Karena buta terhadap informasi, membuat Ayu menjadi korban atas ketidaktahuannya itu. 

Idealnya sekarang ini seharusnya tidak akan ada lagi cerita seperti Ayu. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seharusnya membuat orang lebih mandiri dan kreatif dalam melakukan pencarian informasi, sehingga membuat keputusan yang tepat dalam setiap tindakan yang dilakukan. 

Tidak seperti dua dekade yang lewat, saat ini dengan ponsel pintar di tangan, di manapun dan kapan pun dengan mudahnya seseorang dapat mengakses informasi yang diperlukan. 

Layanan konsultasi kesehatan juga semakin berkembang. Dulu konsultasi kesehatan hanya bisa dilakukan dengan hadir langsung di klinik pelayanan secara langsung. Beda dengan saat ini, banyak aplikasi atau pun situs yang menawarkan jasa konsultasi kesehatan. 

Itu membuat informasi semakin lengkap dan terpercaya, karena informasi yang diperoleh melalui berbagai sumber dapat divalidasi kebenarannya langsung dengan cara konsultasi via daring dengan dokter pengampu masalah tersebut.

3 Langkah Literasi Digital Dalam Pencegahan Bahaya Obat

3 Langkah Literasi Digital Dalam Pencegahan Bahaya Obat (Ilustrasi gambar diambil dari health.kompas.com)
3 Langkah Literasi Digital Dalam Pencegahan Bahaya Obat (Ilustrasi gambar diambil dari health.kompas.com)

Dengan kalimat sederhana literasi digital adalah kemampuan dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara tepat guna untuk menambah wawasan dan berpikir kritis dalam memahami informasi.

Dari kompas.com, dikutip dari buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021) karya Devri Suherdi, literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. 

Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai kegunaannya. 

Masih dalam kompas.com, dilansir dari Manfaat Literasi Digital Bagi Masyarakat dan Sektor Pendidikan Pada Saat Pandemi Covid-19 (2020) karya Eti Sumiati dan Wijonarko, literasi digital telah membawa banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat. Manfaat tersebut adalah menambah wawasan individu dan meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir serta memahami informasi.

Dunia digital saat ini menyediakan berbagai sumber informasi yang siap akses. Cakupannya pun luas dalam berbagai bidang, tidak hanya artikel, konsultasi interaktif pun bisa dilakukan. Hal ini sangat memudahkan kita dalam melakukan pencarian berbagai informasi yang kita butuhkan. 

Kasus Ayu di atas jika terjadi saat sekarang ini mungkin bisa saja dapat di cegah, tapi karena saat itu akses informasi masih terbatas maka tindakan pencegahan tidak bisa dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun